SeputarKita, Ngawi – Kakak beradik dinyatakan meninggal seusai tertabrak kereta api di perlintasan rel tanpa palang pintu. Musibah tersebut terjadi di desa Tambakromo, kecamatan Geneng, Ngawi pada Minggu pagi sekitar pukul 09:15 (09/05/2021).
Mengutip keterangan saksi, Suyadi, mengatakan, sebelumnya, dua korban yang diketahui sebagai kakak beradik itu hendak menyeberang perlintasan kereta tak berpalang pintu. Mulanya sang kakak, Pingkan AK (23) yang membonceng adiknya Aini (6), menoleh ke arah sisi timur perlintasan rel, saat itu keduanya berhenti karena melihat ada kereta Argo Wilis melintas dari timur ke barat.
Namun, lanjut saksi, setelah itu mereka langsung menyeberang begitu saja tanpa menyadari di perlintasan rel lainnya (double track) sedang melaju kereta api Sri Tanjung dari arah barat ke Timur. Seketika itu juga, Kakak beradik tersebut tertabrak kereta api, baik tubuh keduanya maupun sepeda kayuhnya terpental.
“Karena tak menyadari dan jaraknya sangat dekat, KA Sri Tanjung langsung menabrak kedua korban yang berboncengan itu, tubuh keduanya terpental jauh bersamaan dengan sepeda kayuhnya,” terang Suyadi warga setempat.
Beber Suyadi, kedua korban seketika meninggal di tempat kejadian dalam keadaan mengalami luka parah di sekujur tubuhnya. Seusai tragedi itu, petugas dari kepolisian bersama tim medis langsung mengevakuasi kedua korban dan membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soeroto, Ngawi. (Gus)