SeputarKita, Magetan – Gerakan Ummat Islam Bersatu (GUIB) Kabupaten Magetan menyampaikan sejumlah pernyataan dalam menyikapi krisis Palestina. Salah satunya adalah imbauan agar para Khatib Jumat serempak membahas soal pembelaan terhadap Palestina.
“GUIB menghimbau kepada para khatib mulai Jum’at besok (21/05/2021) agar dengan massif menyuarakan pembelaannya terhadap Palestina, sekaligus berdoa bersama untuk keselamatan warga Palestina melalui qunut nazilah. Dan jika berkenan, silahkan melaksanakan shalat ghaib selepas shalat Jumat untuk para syuhada kaum muslimin yang gugur di Palestina,” ungkap Ketua GUIB Magetan, K.H. Imam Abu Umar Al Azhmathkhan usai mengisi ta’lim rutin di Masjid Muhammadiyah Barat, Rabu (19/05/2021).
Gus Imam menyatakan bahwa GUIB Magetan dengan tegas mengutuk keras serangan biadab penjajah Israel ke Masjid Al-Aqsha dan umat Islam di Tepi Barat serta agresi militer ke Gaza Palestina.. Sebagai langkah konkret melawan gerakan ekonomi Israel, GUIB menghimbau agar ummat Islam memboikot produk Israel dan sekutunya. “GUiB juga menyeru agar umat Islam aktif dalam memberikan bantuan kemanusiaan seperti obat-obatan, bahan makanan dan lainnya ke Palestina melalui kotak amal jumat yang nantinya dititipkan melalui lembaga-lembaga kemanusiaan dan sosial Islam distributor bantuan untuk Palestina yang terpercaya,” tambahnya.
Memahami konflik Palestina-Israel tak cukup dengan melihat dalam satu dimensi: misalnya agama atau politik saja. Tetapi juga harus melihat latar belakang dari sejarah, kebudayaan, peradaban, perubahan geopolitik di Timur Tengah, hingga tentang keyakinan atas Tanah Yang Dijanjikan, tanah Palestina, yang menjadi “kiblat” tiga agama samawi: Yahudi, Nasrani, dan Islam. Puluhan tahun hari-hari panjang harus mereka lalui di pusaran konflik dengan zionis Israel. Sudah tidak terhitung jumlah korban jiwa dan harta benda.
“Maka spirit Ukhuwah Islamiyyah menjadi simpul yang kokoh dalam membangun persatuan umat Islam, sehingga satu dengan yang lainnya saling menguatkan, bersinergisitas, tolong-menolong, dan turut berduka atas situasi dan kondisi yang dialami ummat Islam di berbagai penjuru negeri. Sebab, apabila didapati saudara sesama Muslim sedang berduka atau tersakiti, maka ia pun ikut merasakan sedih dan rasa sakitnya sebagai keterpautan iman yang terpatri di dalam jiwa.” ungkapnya.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
Perumpamaan kaum Mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit dengan tidak bisa tidur dan demam.(HR. Bukhari dan Muslim)
Kabar duka yang menimpa umat Islam pada penghujung Ramadhan di Palestina atas serangan Zionis Irael terhadap Kaum Muslimin yang sedang beribadah di dalam Masjid Al-Aqsa dan dilanjut pula dengan serangan kepada pemukiman penduduk, sehingga menimbulkan banyak korban jiwa dan luka-luka, terjadi kerusakan fasilitas umum, dan pelanggaran hak asasi manusia yang begitu biadab dan kejam.
“Tentu atas peristiwa ini, mata hati ummat dapat terbuka turut prihatin merasakan penderitaan saudaranya dan peduli dengan saling bersumbangsih melalui ragam dimensinya baik berupa do’a, donasi, dukungan medis, dan yang lainnya, dengan harapan Palestina segera bangkit dan terbebas dari penjajahan Zionis Israel,” ujar Gus Imam
Dia melanjutkan, sudah semestinya, untaian doa-doa senantiasa terpanjatkan agar Kaum Muslimin di Palestina selalu dalam lindungan Allah Ta’ala, dimudahkan segala urusannya, dimenangkan atas perjuangannya, dan dirahmati dalam perjuangannya: “Semoga Allah meneguhkan hati dan iman saudara kita disana, dan segera memberikan pertolongan-Nya,” pungkasnya dengan mata berkaca kaca. (red)