Cerita Dek Aisiyah yang Harus Lahir Prematur karena Ibunya Positif Corona


SeputarKita, Madiun – Kasus corona semakin hari semakin bertambah. Tidak terkecuali di Kota Madiun. Kini fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, oksigen, dan obat-obatan mulai langka dan penuh dengan permintaan yang tinggi. Berita kehilangan sanak saudara dan keluarga tercinta pun sering kita dengar. Salah satunya harus dialami Dek Aisiyah yang baru berusia 1 bulan.

Dek Aisiyah sendiri lahir secara prematur karena ibunya positif corona. Ia dilahirkan sebagai upaya penyelamatan karena kondisi ibunya sudah sangat kritis. Dek Aisiyah lahir dengan berat 1 kg yang bisa dikatakan sangat kurang dari bayi kebanyakan.

“Saat ini Dek Aisiyah diasuh oleh budhenya karena ibunya sudah meninggal. Sedangkan keluarga yang lain masih positif,” ungkap pengurus Puskesmas Demangan, Kota Madiun.

Melihat kondisi tersebut, tim ACT -MRI Madiun memberikan bantuan gizi melalui susu khusus untuk anak berusia 0 – 6 bulan sebagai salah satu bentuk dukungan kepada keluarga.

“Dek Aisiyah ini adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus kehilangan saudaranya karena pandemi. Alhamdulillah ACT sendiri memiliki program Gizi Anak Indonesia yang peruntukannya untuk anak-anak seperti Dek Aisiyah,” ungkap Aferu Fajar selaku Staf Program ACT Madiun.

Diharapkan bantuan gizi susu tersebut perkembangan Dek Aisiyah semakin membaik dan bisa tumbuh sebagai anak yang sholehah dan berguna bagi bangsa dan negara. (Red).

Check Also

Istirahat Siang, Buruh Panen Asal Madiun Tewas di Magetan

Istirahat Siang, Buruh Panen Asal Madiun Tewas di Magetan

  SeputarKita, Magetan – Sukarmanto (45) seorang buruh panen padi asal Desa Lembah, Kecamatan Dolopo, …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *