SeputarKita, Jombang – Sebuah tuduhan atau fitnah yang menimpa Kaur Perencanaan di Pemerintahan Desa Pagerwojo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, yaitu tentang isu perselingkuhan, disinyalir adalah dugaan atas upaya seseorang atau oknum yang ingin melengserkan jabatan perangkat berinisial (ABS) tersebut, karena sama sekali tidak dapat dibuktikan dan tidak diketahui darimana asal sumber berita burung tersebut, sementara ketika terjadi mediasi yang dihadiri oleh 3 pilar pada jumat 21 juli lalu ada salah satu pihak yang tidak puas dengan hasilnya, dan meminta (ABS) untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Ketika awak mediaseputarkita.com menemui dan wawancara konfirmasi terkait isu dugaan skandal perselingkuhan yang menimpa perangkat Desa (ABS), beliau menyatakan kekesalannya yang mendalam tentang fitnah tersebut, karena hal tersebut juga berimbas kepada keluarganya, bagaimana tidak,! kabar burung memalukan seperti ini tentu adalah sebuah aib bagi keluarganya, meskipun tidak benar adanya karena tidak ditemukan bukti sama sekali yang mengarah ke isu tersebut, bahkan sumber fitnah tersebut tidak diketahui darimana asalnya.
” terus terang akibat daripada fitnah memalukan ini, saya merasa dirugikan mas, baik secara materi maupun imateri, apalagi keluarga saya sudah mengetahui dan merasakan juga dampak buruk daripada isu ini, saya dan keluarga merasakan sakit hati dan terpukul akan adanya tuduhan orang-orang yang tidak bisa menunjukkan bukti terkait perkataan mereka, hasil daripada mediasi juga tidak ada indikasi apapun yang mengarah ke perihal tersebut, bukti juga tidak ada dan memang saya tidak melakukan perbuatan memalukan seperti itu mas, namun Alhamdulillah Tuhan masih berikan saya kekuatan sabar, saya tidak melakukan pembalasan apapun, tapi ketika nanti fitnah ini berkelanjutan, saya akan upayakan untuk bergerak pada jalur hukum saja mas,” tandas (ABS) saat wawancara di kediaman Ketua Gerakan Pemuda Marhaenis Jombang (Jatmiko Dwi Utomo), pada sabtu (22/7/2023).
Terpisah, Kepala Desa Pagerwojo, Imam Wahyudi menyatakan bahwa pada jumat, 21 juli kemaren pihaknya sudah melakukan mediasi dengan kedua belah pihak terkait berita miring yang menimpa perangkatnya, alhasil mereka sudah saling menyadari dan tidak akan melanjutkan perkara tersebut.
” saya sebagai kepala desa tentu akan mengawal sebuah musibah yang tengah dialami oleh perangkat Desa saya sampai dengan selesai,” ujar imam saat klarifikasi dengan tim mediaseputarkita.com pada senin (24/7/2023).
Ketua DPC GPM Kabupaten Jombang, Jatmiko Dwi Utomo juga tidak melewatkan untuk menyoroti peristiwa yang terjadi dan isu liar menimpa salah seorang perangkat Desa Pagerwojo (ABS), beliau mengatakan pada tahun politik ini bisa saja ada indikasi faktor dan kepentingan politik atas fitnah dan tuduhan liar yang tengah menimpa (ABS), apalagi digadang-gadang ada permintaan dari satu pihak untuk melengserkan (ABS).
” Ya, bisa saja mas ada kepentingan politik terkait fitnah atau tuduhan aneh dan tanpa bukti sama sekali terkait fitnah yang menimpa saudara kita itu,” pungkas Jatmiko kepada awak mediaseputarkita.com.(gus)