SeputarKita, Ngawi – Sebanyak 5 guru dan 10 siswa SMK PSM (Pesantren Syeh Maulana) Kedunggalar menjalani tes rapid antigen. Tes yang dilakukan secara acak ini untuk mengetahui apakah ada siswa atau guru yang terpapar Covid-19 saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berlangsung, dan dari hasil tes tersebut dinyatakan semuanya non reaktif.
Kepala sekolah SMK PSM Cholik Choirul Cufa mengatakan, adanya rapid tes antigen tersebut guna memastikan tidak ada murid maupun guru yang terpapar Covid-19. Sehingga, akan memantapkan SMK PSM untuk melanjutkan PTM.
“Kami berterima kasih dengan adanya rapid tes ini, dari hasil yang menunjukkan semuanya non reaktif, tentunya akan menambah percaya diri dan memantapkan kami untuk melanjutkan PTM” terang Cholik saat ditemui awak media, Rabu (29/09/2021).
Sementara, pelaksanaan rapid tes ini melibatkan Tenaga Kesehatan (Nakes) dari Puskesmas Kedunggalar, didampingi Babinsa serta Polsek setempat.
Pada kesempatan sama, Kapolsek Kedunggalar AKP. Misrin yang memantau langsung gelaran rapid tes tersebut juga berpesan agar semua pihak mendukung, baik dari wali murid, pihak sekolah dan seluruh lapisan masyarakat. Ia berharap, sinergitas berbagai pihak itu akan berimbas pada pembelajaran tatap muka yang akan terus dilakukan tanpa halangan paparan Covid-19.
“Disamping harus tetap menjaga protokol kesehatan, kami ingin semua pihak mendukung rapid antigen acak ini, harapan kami dari sinergitas ini akan berimbas baik pada masyarakat, khususnya pembelajaran tatap muka di sekolah, semoga akan terus dilakukan tanpa halangan apapun” tutur AKP. Misrin, Kapolsek Kedunggalar.
Masih di SMK PSM, Kepala Puskesmas Kedunggalar, Endy turut menjelaskan, pelaksanaan sampling acak rapid antigen ini mendasar atas disposisi Bupati Ngawi tentang pembelajaran tatap muka secara terbatas. Kemudian, hal itu ditindaklanjuti dengan keputusan surat edaran kepala dinas pendidikan kabupaten Ngawi tentang PTM, salah satunya melakukan sampling acak rapid antigen untuk mendeteksi sejak dini apabila terbentuk klaster covid-19 baru.
“Sampling ini mendasar dari disposisi Bupati Ngawi yang kemudian ditindaklanjuti dengan keputusan dinas pendidikan tentang pembelajaran tatap muka secara terbatas, salah satunya dengan metode rapid antigen ini” jelas Endy, Kepala Puskesmas Kedunggalar. (Gus).