Media Seputar Kita Portal Berita Terdepan Di Jawa Timur 
SeputarKita, Jombang – Gelombang protes terhadap Kaur Perencanaan Desa Pagerwojo, Arif Bagus Setyawan, terus berlanjut. Pagi ini (9/12), puluhan warga menggelar aksi geruduk kantor desa, memprotes Arif Bagus yang tetap masuk kerja meski telah direkomendasikan untuk dipecat melalui tiga kali Musyawarah Desa (Musdes).
Aksi terjadi sekitar pukul 10.00 WIB dengan warga berkumpul di depan kantor desa. Tanpa spanduk atau atribut demonstrasi, mereka hanya berdiri dengan raut wajah kecewa dan marah.
“Kita sudah sepakat, Arif Bagus sudah dipecat melalui 3x Musdes! Kenapa dia masih berani datang ke sini?” teriak salah seorang tokoh masyarakat, M. Yusuf.
Ketegangan memuncak saat Arif Bagus tetap duduk dengan tenang di meja pelayanan. Warga langsung mengerumuninya, melontarkan pertanyaan dan tuduhan terkait dugaan yang menjadi dasar rekomendasi pemecatan. Arif Bagus tidak berusaha menjawab, namun malah merekam video kerumunan warga yang semakin emosional.
Setelah Babinsa dan Babinkamtibmas datang akhirnya mereka duduk bersama untuk memecahkan masalah tersebut. Namun Arif tetap bersikukuh akan tetap masuk kekantor desa karena merasa masih menjabat sebagai perangkat desa.
“Pokoknya saya tetap masuk, saya tetap masuk.” Ujar Arif.
Adu mulut sengit tak terhindarkan. Beberapa warga bahkan nyaris melakukan tindakan fisik, namun berhasil dicegah oleh tokoh masyarakat dan perangkat desa yang berusaha menenangkan situasi.
Kepala Desa Pagerwojo, Imam Wahyudi, berusaha menengahi dan meminta warga untuk tenang. “Saya mohon, Bapak Ibu, tenang dulu. Kita bicarakan baik-baik. Saya sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan dinas terkait untuk mencari solusi terbaik,” ujarnya.
Namun, warga tetap tidak puas dengan jawaban Kepala Desa. Mereka menuntut agar Arif Bagus segera dinonaktifkan dari jabatannya hingga ada kejelasan hukum. Aksi geruduk ini berlangsung hingga menjelang siang, sebelum akhirnya warga membubarkan diri dengan janji akan kembali melakukan aksi serupa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. (Aryo).
