
SeputarKita, Ngawi – Pembangunan talut penahan tanah (TPT) di Desa Kayutrejo, Ngawi, ternyata menyimpan dampak yang lebih luas dari sekadar perlindungan terhadap longsor. Proyek ini juga menjadi katalisator bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.
Pemerintah Desa Kayutrejo, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Huri, melihat pembangunan TPT sebagai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Mereka tidak hanya fokus pada aspek konstruksi, tetapi juga pada bagaimana proyek ini dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Kami ingin Dana Desa ini tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membangun ekonomi masyarakat,” ujar Kades Huri. “Oleh karena itu, kami melibatkan warga lokal dalam proses pembangunan.”
Selama proses pembangunan, warga Kayutrejo diberdayakan untuk menjadi tenaga kerja. Mereka dilibatkan dalam berbagai pekerjaan, mulai dari pengangkutan material, pemasangan batu, hingga pengawasan proyek. Hal ini tidak hanya memberikan penghasilan tambahan bagi mereka, tetapi juga meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
“Saya senang bisa ikut bekerja dalam proyek ini,” kata Pak Angga, seorang warga Kayutrejo yang menjadi tenaga kerja. “Selain mendapatkan uang, saya juga belajar banyak tentang teknik konstruksi.”
Selain itu, pembangunan TPT juga memberikan dampak positif bagi UMKM lokal. Pemerintah desa memprioritaskan pembelian material dari pengusaha lokal, sehingga membantu meningkatkan omzet mereka.
“Kami sangat terbantu dengan adanya proyek ini,” kata Bu Rina, seorang pemilik toko bangunan di Kayutrejo. “Penjualan kami meningkat drastis karena banyak material yang dibeli untuk pembangunan talut.”
Dengan anggaran sebesar Rp 86.968.000,00, pembangunan TPT ini tidak hanya memberikan perlindungan fisik bagi masyarakat Kayutrejo, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Proyek ini menjadi bukti bahwa pembangunan infrastruktur dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Kayutrejo telah menunjukkan bahwa Dana Desa dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan pendekatan yang inovatif dan partisipatif, mereka berhasil menciptakan proyek yang tidak hanya bermanfaat secara fisik, tetapi juga secara ekonomi. Talut penahan tanah Kayutrejo bukan hanya soal keamanan, tapi juga soal pemberdayaan. (Pathok).
