SeputarKita, Nganjuk – Dunia pendidikan di Kabupaten Nganjuk kembali menjadi sorotan. Sejumlah wali murid SMA Negeri 1 Ngronggot mengeluhkan adanya pungutan sekolah yang dinilai sangat memberatkan, khususnya bagi siswa baru dari keluarga kurang mampu.Jumat,(12/9/2025)
Salah satu orang tua siswa berinisial AT, yang anaknya kini duduk di kelas X, mengaku keberatan dengan iuran yang ditetapkan pihak sekolah. “Jumlahnya mencapai Rp5,5 juta untuk tiga tahun. Rinciannya, kelas X Rp3 juta, kelas XI Rp1,5 juta, dan kelas XII Rp1 juta,” ujar orang tua AT yang enggan disebutkan namanya.
Ia menambahkan, anaknya sebenarnya sangat senang bisa diterima di SMAN 1 Ngronggot untuk meraih cita-cita. Namun, keterbatasan ekonomi membuat dirinya kesulitan. “Saya hanya buruh tani, baru tiga bulan berjalan saja sudah terasa berat karena harus mikir iuran,” ungkapnya.
Upaya konfirmasi oleh awak Media pada Jumat (12/9/2025) pukul 08.00 WIB sempat ditolak. Satpam sekolah meminta awak media kembali sekitar pukul 09.00 WIB karena kepala sekolah sedang menghadiri acara peringatan Maulid Nabi.
Saat kembali pada pukul 09.13 WIB, awak media hanya berhasil bertemu dengan Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Yunus. Namun, pihaknya enggan memberikan nomor telepon kepala sekolah dengan alasan tidak memiliki kontak. Kesannya, pihak sekolah menutup diri terkait persoalan pungutan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, pihak SMAN 1 Ngronggot belum memberikan klarifikasi resmi terkait keluhan wali murid tersebut.(NT)