SeputarKita,Ngawi – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Trinil Trail Club Ngawi menggelar ajang bertajuk Trinil Adventure Trail 2025 Jalur Lawu Utara pada Minggu (31/8/2025). Ribuan crosser memadati lapangan Jogorogo, Kecamatan Jogorogo, yang menjadi titik start sekaligus finish kegiatan.
Ajang yang menempuh jarak sejauh 50 kilometer ini melewati dua kecamatan, yakni Jogorogo dan Ngrambe. Para peserta diajak menaklukkan lintasan bervariasi, mulai dari jalur hutan dengan kontur menantang hingga rute pemukiman penduduk. Kehadiran lintasan campuran tersebut memberi pengalaman berbeda sekaligus memadukan olahraga dengan nuansa alam dan kehidupan masyarakat lokal.
Antusiasme peserta terlihat begitu tinggi. Panitia mencatat hampir seribu crosser turut serta, tidak hanya dari Ngawi dan sekitarnya, tetapi juga dari berbagai daerah di luar pulau Jawa. Peserta asal Sumatera, seperti Jambi, Lampung, hingga Palembang, ikut meramaikan jalannya kegiatan. Pada akhir perlombaan, seorang crosser lokal berhasil keluar sebagai juara sekaligus berhak atas hadiah utama berupa doorprize sebuah mobil.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Ngawi, Wiwien Purwaningsih, menilai kegiatan ini bukan sekadar ajang olahraga motor trail, tetapi juga wadah untuk mempromosikan potensi pariwisata daerah.
“Even ini besar artinya bagi Ngawi, karena memadukan olahraga dan pariwisata. Peserta tidak hanya menikmati tantangan jalur, tetapi juga disuguhi panorama dan destinasi lokal yang kita miliki,” ujarnya. Selasa (2/9/2025).
Meski penyelenggaraan Trinil Adventure Trail 2025 bersifat mendadak sehingga belum tercantum dalam kalender resmi Dinas Pariwisata, Wiwien menegaskan pihaknya tetap memberikan dukungan penuh.
“Harapan kami, tahun depan kegiatan ini dapat masuk agenda resmi sehingga lebih terstruktur dan bisa kami promosikan secara luas,” tambahnya.
Peran Dinas Pariwisata dalam kegiatan ini, menurut Wiwien, terletak pada koordinasi lintas sektor. Pihaknya menggandeng sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta pemerintah kecamatan dan desa yang dilalui rute trail. Dengan begitu, pengelolaan acara tidak hanya fokus pada aspek olahraga, tetapi juga pada kesiapan infrastruktur serta keterlibatan masyarakat.
Potensi wisata di kawasan Jogorogo yang dilalui peserta menjadi daya tarik tersendiri. Beberapa di antaranya adalah Srambang Park, Sengon Hill, serta ragam kuliner khas yang ditawarkan masyarakat setempat.
“Melalui event ini, destinasi wisata kita semakin dikenal. Pelaku ekonomi kreatif, baik makanan, oleh-oleh, maupun jasa wisata, mendapat kesempatan untuk menunjukkan produk mereka kepada peserta dari luar daerah,” ungkap Wiwien.
Selain pariwisata, dampak ekonomi dari kegiatan ini juga terasa langsung oleh masyarakat. Warga sekitar memanfaatkan momentum tersebut dengan menyediakan akomodasi, mulai dari penginapan sederhana hingga homestay. Kehadiran ratusan peserta dari luar kota otomatis meningkatkan transaksi ekonomi di sektor konsumsi, transportasi, maupun jasa.
Ke depan, Dinas Pariwisata memandang Trinil Adventure Trail berpotensi menjadi agenda tahunan berskala lebih besar.
“Kami melihat peluang besar untuk menjadikan event ini sebagai magnet pariwisata dan olahraga Ngawi. Tujuan akhirnya adalah bagaimana kegiatan ini mampu memberdayakan ekonomi lokal agar masyarakat semakin sejahtera,” tegas Wiwien. (TA).