Seputarkita,PEMALANG,– Kualitas proyek pengaspalan yang bersumber dari Anggaran Bantuan Provinsi (Banprov) 2025 di Kabupaten Pemalang kembali menjadi sorotan. Kali ini, giliran pekerjaan di Desa Peguyangan, Kecamatan Bantarbolang, yang menuai kritik pedas. Proyek bernilai ratusan juta rupiah tersebut diduga dikerjakan asal-asalan demi keuntungan segelintir pihak.
Hasil penelusuran dan laporan warga menunjukkan, jalan yang baru diaspal beberapa pekan lalu kini sudah morat-marit, terkelupas, bahkan berlubang di sejumlah titik. Kondisi ini memunculkan dugaan kuat bahwa pengerjaan tidak mengikuti spesifikasi teknis yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Parahnya lagi, di lapangan juga sering dijumpai proyek-proyek Banprov tanpa papan informasi. Hal ini memperkuat kesan lemahnya pengawasan dari instansi terkait, sehingga kontraktor maupun TPK bisa leluasa bekerja tanpa transparansi dan akuntabilitas yang semestinya.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menuturkan, “Pengawasan hampir tidak ada. Proyek ini jelas asal jadi, kualitas diabaikan, yang penting untungnya masuk ke kantong.”
Kepala Desa Peguyangan, Kasdono, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak pemborong. “Minggu ini mau ditindaklanjuti untuk diperbaiki, kemarin pemborongnya sudah saya telepon,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).
Sebagai informasi, proyek pengaspalan jalan lingkungan di RT 09, 10, 11, RW 3, dengan volume 227 x 2,5 x 0,05 meter ini menghabiskan anggaran Rp150.000.000 dari sumber dana Banprov 2025. Fakta bahwa hasil pekerjaan baru berumur mingguan namun sudah rusak, menandakan ada masalah serius dalam proses pelaksanaan dan pengawasannya.(FN)