Proyek Lapen Desa Kertorejo, Diduga Rugikan Negara Puluhan Juta

 

SeputarKita, Jombang – Pemerintah Desa (Pemdes) Kertorejo. Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, menggunakan anggaran Dana Desa (DD) Tahun 2024 sebesar Rp. 74.500.000 untuk meningkatkan infrastruktur jalan menuju makam dengan Lapisan Penetrasi (Lapen) dengan volume panjang 154 meter dan lebar 2,7 meter. Hal tersebut menjadi pertanyaan sejumlah pengamat karena sesuai analisa K.618 seharusnya hanya menelan anggaran Rp. 66.300.000 saja.

Dari data tersebut, awak media beserta tim melakukan konfirmasi kepada pemerintah desa setempat. Dan diterima langsung oleh Hj. Suisti selaku Kepala Desa Kertorejo didampingi Polo Ganjul Pamuji selaku TPK Desa Kertorejo yang mengerjakan proyek tersebut.

Pamuji selaku TPK membenarkan nilai anggaran senilai Rp. 74.500.000 tersebut, namun dirinya tidak tahu menggunakan analisa apa ketika merencanakan anggaran itu. Dan ia juga mengaku ketika merencanakan  dan mengerjakan sudah didampingi oleh tim tekhnis dari Kecamatan Ngoro.

“Benar mas, saya TPK kegiatan tersebut. Kita anggarkan segitu karena awalnya jalan tersebut sudah di rabat kanan kiri, sehingga membutuhkan makadam di tengahnya. Selain itu, sebenarnya untuk volume kita perpanjang sampai lunas ujung jalan, jadi lebih kalau 154 meter.” Ujarnya.

Ketika ditanya mengenai kebutuhan Aspal dan kualitasnya, Pamuji mengaku sudah lupa, larena pekerjaan dilakukan setahun yang lalu. Dan bekas drum aspal pun sudah tidak ada juga entah raib kemana.

“Waduh mas sudah lupa, pekerjaan sudah tahun lalu” singkatnya.

Menurut analisa dan perhitungan salah satu ahli bangunan di Kabupaten Jombang, kebutuhan aspal untuk volume 154 X 2,7 m hanya membutuhkan 9 drum saja, tapi dalam RAB pekerjaan tersebut tercatat kebutuhan 1.862 Kg / 155 = 12 Drum aspal, sehingga ada 3 Drum yang tidak dibelanjakan.

“Berdasarkan analisa K.618 anggarannya seharusnya cuma Rp. 66.300.000 saja, jadi diduga ada mark up anggaran sebesar Rp. 8.199.000. Dan untuk pekerjaan volume itu cukup 9 drum aspal, tapi dalam SPJ tertulis 12 drum aspal, jadi ada 3 drum tidak dibelanjakan tinggal kita kalikan saja harga aspal tertulis Rp. 3.290.000 X 3 = Rp. 9.870.000; “jelasnya.

Menurutnya, selain itu harga pasaran aspal sekarang hanya Rp. 1.920.000; kalau di RAB tertulis Rp. 3.290.000 berarti ada selisih Rp. 1.370.000:.

“Aspal hari ini per drum harganya 1.920.000; tapi RAB tertulis 3.199.000; selisihnya sudah 1.370.000. Kalau dikalikan 12 drum selisihnya total Rp. 16.440.000. Berarti dalam pekerjaan tersebut diduga negara telah dirugikan sebesar Rp. 8.199.000 + Rp. 9.870.000 + Rp. 16.440.000 = Rp. 34. 509.000. “ Pungkasnya. (Red).

Check Also

Offroad Ngajiro Resmi Ditutup, Kapolres dan Kajari Apresiasi Semangat Jelajah Bumi Anjuk Ladang

Offroad Ngajiro Resmi Ditutup, Kapolres dan Kajari Apresiasi Semangat Jelajah Bumi Anjuk Ladang

Seputarkita,Nganjuk – Setelah dua hari penuh aksi adrenalin dan kebersamaan, Offroad Ngajiro Jelajah Bumi Anjuk …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *