SeputarKita, Nganjuk — Puluhan warga Dusun Wedegan, Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso mengungkapkan kekecewaanya yang mendalam terkait proyek pembangunan jalan Tol di nganjuk yang melibatkan pengambilan tanah mereka.
Warga merasa tertipu karena janji bahwa tanah yang digali untuk urug pembangunan jalan tol akan di kembalikan seperti semula, namun hingga berita ini ditayangkan, tanah tersebut belum dikembalikan ke warga, sementara pembayaran lahan yang telah di gali juga belum di lunasi.
Partowo (60), salah satu warga yang merasa terdampak mengatakan bahwa pada awalnya proyek ini di janjikan oleh Kepala Desa Sambikerep yang menyatakan bahwa proyek ini di kerjakan oleh perusahaan besar, bukan sembarangan, dan Kepala Desa pun menjanjikan bahwa setelah pekerjaan selesai, tanah yang di gali akan di kembalikan kepada pemiliknya.
“Saya percaya dengan perkataan pak Lurah, karena pak Lurah yang menyampaikan langsung, katanya yang mengerjakan PT besar, kalau gak salah namanya pak Edi mantan Kepala Desa Baron.” Ungkapnya.
Partowo menambahkan bahwa saat itu warga juga diberitahu bahwa tanah yang di gali sekitar tahun 2018/2019 untuk urug jalan tol akan digantikan dengan tanah yang ada di sekitar pembangunan jalan tol.
“Namun ,janji tersebut hingga kini belum terpenuhi. Tanah yang di gali sekitar 5 hektar dan melibatkan 33 orang pemilik tanah,” katanya.
“Dan meski telah sering meminta kepastian kepada Kepala Desa, pembayaran juga belum lunas,” tambahnya.
Partowo mengatakan, mereka sempat melaporkan masyalah ini ke Polda Jawa Timur, namun laporan mereka ditolak karena tidak cukup alat bukti.
“Kami semua percaya dengan Pak Lurah saat itu, karena dia yang memberikan janji bahwa tanah kami akan di kembalikan,” tandasnya.
Masalah ini menggambarkan ketidak pastian dan kekecewaan warga atas janji yang tidak terpenuhi. Serta kesulitan dalam mendapatkan keadilan meskipun mereka telah berusaha melapor ke pihak berwenang.
Warga berharap masalah ini segera diselesaikan baik pembayarannya juga pengembalian tanah warga dapat terpenuhi sesuai janji yang telah disepakati.
Hingga berita ini di terbitkan Kepala Desa Sambikerep belom dapat memberikan keterangan terkait apa yang menjadikan keluhan – keluhan warganya. (TIM)