SeputarKita, Pemalang — Dalam rangka persiapan pembangunan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) desa Susukan kecamatan Comal kabupaten Pemalang menggelar sosialisasi dan uji publik.
Langkah ini sangat penting dalam memastikan perencanaan dan mendapatkan partisipasi dan dukungan dari masyarakat, demi keberlanjutan proyek tersebut.
Tujuan sosialisasi dan uji publik yaitu untuk Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang apa itu TPST dan bagaimana sistem pengelolaan sampahnya
Sosialisasi diadakan di aula balai desa Susukan kecamatan Comal kabupaten Pemalang pada sabtu malam 16/2/2024 oleh pemerintah desa dan bumdes desa Susukan
Turut hadir dalam giat tersebut Forkopimca kecamatan Comal, BPD, LPMD, BUMDesa , PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, representatif PT enviro total solusi dan warga masyarakat.
Kepala Desa Susukan Irfanudin dalam sambutanya mengatakan, “permasalahan sampah menjadi tantangan bagi kita semua, maka jika tidak dikelola dengan baik, sampah dapat menimbulkan dampak negatif tentunya bagi kesehatan, lingkungan, dan keindahan terkhusus desa kita. Oleh karena itu, pembangunan TPST ini menjadi langkah strategis untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.” Ujarnya.
“Hari ini, kita akan bersama-sama mendengar pemaparan dari pihak terkait mengenai rencana pembangunan TPST, termasuk manfaatnya, tata kelolanya, serta bagaimana peran kita sebagai masyarakat dalam mendukung program ini.” Tambahnya.
“Saya berharap forum ini menjadi ajang diskusi yang konstruktif, sehingga pembangunan TPST dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan bersama.” Harapnya..
Irfanudin juga mengajak seluruh masyarakat terutama masyarakat desa susukan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.
“Mari kita jaga semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan, karena keberhasilan pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.” Ajak Irfanudin.
Dalam kesempatan yang sama representatif enviro total solusi, Tarto Budi Harso menjelaskan bahwa penanganan sampah yang ditawarkan yakni pengelolaan sampah terpadu melalui Konsep zero waste adalah gaya hidup yang bertujuan untuk meminimalkan sampah yang dihasilkan.
Konsep ini juga dapat diartikan sebagai pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Prinsip-prinsip zero waste yaitu antara lain :
– Reduce, yaitu mengurangi penggunaan barang sekali pakai.
– Reuse, yaitu memanfaatkan barang yang tidak dipakai.
– Recycle, yaitu mendaur ulang barang yang dapat didaur ulang.
– Rot, yaitu mengomposkan sampah organik
Dan cara menerapkan zero waste :
-Memisahkan sampah organik dengan sampah anorganik.
– Membawa bekal sendiri.
– Menjauhi gaya hidup konsumtif.
– Berpikir sebelum membeli.
– Benggunakan barang yang ramah lingkungan
Mengurangi penggunaan kemasan plastik.
Manfaat menerapkan zero waste yaitu Membantu menjaga kelestarian lingkungan, Menghemat uang, Membuat hidup lebih sederhana dan bahagia, Mengurangi jejak karbon.
Zero waste merupakan salah satu basis ekonomi sirkular yang meniru alam. Model ini menggunakan sumber daya yang tersedia dengan cara yang paling efisien.
Hal ini sangat penting bagaimana peran serta masyarakat untuk bagaimana memahami, tentang sebuah kepedulian terhadap lingkungan sendiri.
“Kami menyadari banyak masyarakat yang tidak paham dengan TPST, dan sosialisasi juga uji publik untuk membuka wawasan dan harapan dari masyarakat kedepannya.” Ujar Irfanudin.
Disamping itu masyarakat tentunya akan mendapatkan keuntungan lingkungan yang bersih dan sehat, juga peluang untuk bekerja dan mengenal pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar.
“Dan saya berharap forum ini menjadi ajang diskusi yang konstruktif, sehingga pembangunan TPST dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan bersama.” Pungkasnya. (FN)