SeputarKita, Ngawi – Kecelakaan beruntun melibatkan lima kendaraan, termasuk bus penumpang Sugeng Rahayu dan empat mobil lainnya, terjadi di Jalan Raya Desa Geneng, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi pada, Minggu sore (5/1/2025). Penyebab kecelakaan ini diduga karena jalan licin akibat material tanah proyek pembangunan pabrik mainan (PT. GFT) yang tidak dibersihkan.
Kecelakaan bermula ketika seorang pengendara sepeda motor, Dia Aprilia (45), warga Desa Sidokerto, Kecamatan Karangjati, terjatuh saat melintas dari arah Maospati menuju Ngawi. Dia yang membonceng dua anaknya, termasuk seorang balita, kehilangan kendali karena jalan dipenuhi tanah bercampur air hujan.
Bus Sugeng Rahayu yang dikemudikan oleh Uun Widiyanto (32), warga Desa Dimong, Kecamatan Madiun, mencoba menghindari pengendara motor tersebut dengan mengerem mendadak. Sayangnya, tindakan ini justru memicu tabrakan beruntun dengan empat kendaraan lain, termasuk satu mobil dinas berplat merah.
“Saya melihat ibu-ibu membawa dua anak kecil terjatuh karena jalan licin. Saya mengerem mendadak, tapi kendaraan di belakang tidak sempat berhenti hingga terjadilah tabrakan,” ujar Uun.
Empat mobil yang terlibat mengalami kerusakan cukup parah di bagian depan dan belakang. Beruntung, pengendara sepeda motor beserta dua anaknya selamat tanpa luka serius.
Meski lima kendaraan terlibat tabrakan, insiden ini tidak memicu kemacetan. Para pengemudi segera memindahkan kendaraan yang rusak ke pinggir jalan. Polisi dari Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan memintai keterangan dari saksi, termasuk sopir bus dan pengendara motor.
“Kami sedang mendalami kasus ini. Lokasi ini memang rawan kecelakaan karena jalan licin akibat tanah proyek yang tidak dibersihkan,” ujar salah seorang petugas kepolisian.
Warga sekitar menyatakan bahwa kondisi jalan tersebut kerap menjadi penyebab kecelakaan, terutama saat hujan. Tanah dari proyek pembangunan yang dibiarkan menumpuk di jalan membuat banyak pengendara kehilangan kendali.
“Kami berharap pemilik proyek bertanggungjawab. Jangan sampai masalah ini memakan korban jiwa,” keluh salah seorang warga.
Warga berharap pemerintah setempat dan pihak terkait segera turun tangan agar insiden serupa tidak kembali terjadi. Warga tidak segan untuk melakukan aksi kalau keadaan tersebut dibiarkan berlarut-larut.(Red).