Media Seputar Kita Portal Berita Terdepan Di Jawa Timur
SeputarKita, Blitar – Warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar, masih keluhkan dampak dari proyek lahan tambang batu andesit yang dikelola oleh PT. MODERNA, AMP GRUP. Dimana 10 Mei yang lalu telah melakukan Aksi Unjuk rasa di depan kantor desa Tulungrejo, dengan agenda tuntutan menutup proyek tambang tersebut.
Pasalnya dari aksi yang telah warga lakukan sampe saat ini, jalan yang dilewati tambang tetap tidak ada perbaikan dari penambang sementara ratusan truk berukuran besar lalu lalang setiap hari untuk mengangkut pasir. Hal itu membuat jalan desa mencapai sekitar 2 kilometer, sehingga jalan Desa Tulungrejo sampai dengan Desa Binangun rusak, bahkan hancur. Jalan yang rusak itu rusak parah sehingga sangat membahayakan pengguna jalan.
“Tidak ada yang mau memperbaiki, pihak desa tidak mampu dan pihak tambang tidak mau memperbaiki,” kata salah satu warga, kepada awak media, Jumat (20/12/2024).
Sementara itu, dalam melaksanakan kegiatan penambangan izin mulai tahun 2018 s.d 2022 yang seharusnya bulan Juli 2022 kontrak tambang batu andesit tersebut selesai kontrak, akan tetapi PT yang bersangkutan belum melakukan penandatanganan, namun kegiatan tambang masih berlangsung sampai saat ini.
PT yang bersangkutan menyampaikan bahwa tidak melaksanakan tanda tangan kontrak tambang, yang seharusnya bulan 6 di tambah sampai bulan 12 tahun 2024, sehingga tidak sesuai dengan kesepakatan.
Selain daripada itu muatan armada sesuai dengan izin yang seharusnya 4 gibik, namun dalam pelaksanaannya muatan menjadi 8 gibik, hal itu bisa membahayakan pengguna jalan, dan jalan rusak yang tidak ada perbaikan dari PT MODERNA.
Reklamasi yang dijalankanpun tidak sesuai dengan kesepakatan sehingga merusak area lahan yang akan di gunakan sebagai lahan pertanian desa.
Warga berencana menutup jalan tersebut hingga adanya perbaikan. Untuk itu, warga dengan tegas berharap pihak penambang pasir segera melakukan perbaikan jalan.
“Tuntutan warga sebenarnya sederhana, ingin jalan ini diperbaiki. Dan pihak tambang mau memberikan kompensasi atas pencemaran debu yang ditimbulkan,” tandasnya. (Tim).
