Peringati Hari Pahlawan, Murid SDIT di Jombang Sajikan Drama Kolosal KH Hasyim Asyari

SeputarKita, Jombang –  Beberapa dari Murid Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Anak Negeri di Kecamatan Sumobito membuat kegiatan berbeda untuk memperingati Hari Pahlawan. Ratusan anak-anak dengan antusias menggelar drama kolosal dengan tema perjuangan KH Hasyim Asyari bersama para ulama dan santri ketika mengusir para penjajah.

 

Drama terlihat menarik dengan diawali Anak-anak yang berpakaian layaknya santri beraktifitas disebuah pondok pesantren di daerah Diwek, Jombang pada latar peristiwa periode sekitar tahun 1940 an. Berikut seorang siswa mengenakan pakaian bak penampilan KH Hasyim Asy’ari menjumpai para santri.

 

Tiba-tiba datang siswa berpenampilan tentara Jepang dan Belanda memeragakan aksi melakukan agresi kesejumlah wilayah di Jawa Timur, termasuk Jombang. Sampai ada upaya penangkapan terhadap KH Hasyim Asy’ari.

 

Peran siswa SD memperlihatkan santri begitu kehilangan dengan sosok Kiai panutan. Sampai diceritakan kebangkitan kalangan santri dibawah pimpinan para ulama, dengan membentuk Laskar Hisbullah.

 

Tidak sampai disitu, para siswa ditengah penjiwaan memerankan upaya perlawanan laskar Hisbullah bersama laskar-laskar rakyat yang lainnya melakukan perjuangan pembebasan bangsa terhadap penjajahan. Ending dari drama kolosal, tentu saja kemenangan diraih oleh laskar rakyat dalam mengusir penjajah.

 

Terlihat beragam pernak dan pernik miniatur peralatan melengkapi kegiatan drama Kolosal itu. Mulai miniatur senapan, alat-alat pertanian, batu, dan pakaian ala para pejuang maupun tentara.

 

Guru pengajar SDIT Anak Negeri, Firman mengatakan kegiatan drama kolosal tentang perjuangan jihat KH Hasyim Asy’ari sengaja ditampilkan untuk memperingati hari pahlawan 19 November 2023.

 

“Drama kolosal perjuangan Jihad mbah Hasyim yang dibawakan oleh para peserta didik SDIT,” kata Firman saat dijumpai di lokasi acara, Jumat (10/11/2023).

 

Senada, Ketua Yayasan Anak Negeri Jombang, Edi Kris Effendi menyampaikan kegiatan ditujukan untuk menanamkan karakter terhadap murid SDIT. Semangat perjuangan para kiai bisa menjadi inspirasi.

 

“Siswa bisa mengambil manfaat, dengan menjiwai peran yang diberikan dalam drama,” terang Haji Edi akrab disapa.

 

Dirinya pun berharap, siswa bisa lebih bersemangat dan terus berjuang untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Terus meningkatkan kemampuan ilmu agama, maupun ilmu umum.

 

“Nantinya bisa menjadi pemimpin yang jujur, amanah kepada nusa dan bangsa,” tutupnya.(guz)

Check Also

PERINGATAN MAULID NABI, PP RADEN PATAH MAGETAN KAJI KONSEP NUR MUHAMMAD

PERINGATAN MAULID NABI, PP RADEN PATAH MAGETAN KAJI KONSEP NUR MUHAMMAD

  SeputarKita, Magetan – Ratusan jamaah memadati Pondok Pesantren Raden Patah Desa Ngujung, Kecamatan Maospati, …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *