SeputarKita, Jombang – Desa Panglungan merupakan salah satu desa yang ada di wilayah Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Selain kaya akan potensi wisata, ternyata di Desa Panglungan juga ada wilayah perkebunan kopi puluhan hektar.
“Lahannya milik perhutani namun berada di Desa Panglungan, dikelola oleh LMDH,” kata Ahmad Sujitar Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Panglungan, Kamis (3/8/2023).
Sujitar mengungkapkan, lahan milik perhutani yang masuk diwilayah Desa Panglungan sekitar 520 hektar.
“Dari 520 hektar itu, 50 persennya ditanami kopi dibarengkan dengan pinus, sisanya hutan lindung,” terangnya.
Dia mengaku bahwa panen kopi sifatnya kondisional, sulit ditebak hasilnya. “Hasil itu kondisional tergantung lokasi, kalau disini ini dibawah pohon pinus jadi hasilnya tidak sebanyak yang murni tanaman kopi tanpa dibawah pohon pinus,” jelas dia.
Meski demikian, rata-rata dalam satu kali panen per hektarnya menghasilkan 2 sampai 5 kwintal kopi.
“Rata-rata 2 sampai 5 kwintal per hektar,” ucapnya.
“Jenisnya ada excelsa, robusta dan arabika,” sambungnya.
Sementara, untuk harga glondongan atau petik merah, basah belum kupas kulit Rp 10.000 sedangkan untuk kering harganya Rp 45 ribu. “Itu harga untuk kopi robusta ya, untuk exselsa dan arabiba bisa diatasnya,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Desa Panglungan Sugiat mengaku, potensi yang ada di Desa Panglungan ini selalu didukung oleh Pemdes menuju kesejahteraan masyarakat.
“Salah satunya melalui LMDH ini dan masyarakat yang menjual kopi itu, menuju bangkitnya ekonomi masyarakat,” ucap Sugiat, Kamis (3/8/2023).
Selain potensi kopi, potensi wisata di Panglungan juga digadang-gadang menjadi mesin penguat ekonomi warga sekitar.
“Wisata juga demikian, tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat, salah satunya ada wisata Bukit Matahari. Ini dikelola Pokmas binaan Pemdes,” pungkasnya.(gus)