SeputarKita, Ngawi – Jelang Peringatan Hari Jadi Ke-655, Bupati Ngawi bersama jajaran Forkopimda ikuti proses Sekar Keprabon di Kecamatan Sine. Kegiatan tersebut adalah rangkaian kegiatan masyarakat dalam rangka menyambut ziarah Bupati ke makam leluhur Kanjeng Raden Tumenggung Adipati Kertonegoro yang digelar setiap tahun. Selasa, 4/072023.
Kegiatan yang bertujuan untuk menyatukan Visi batin masyarakat dengan Bupati Ngawi selaku orang tua, panutan dan pimpinan tertinggi daerah melalui pengawalan seserahan (persembahan) dari Bupati untuk penghormatan leluhur Kanjeng Raden Tumenggung Adipati Kertonegoro.
Dalam Sambutannya, Bupati Ngawi, H. Ony Anwar Harsono, S.T., M.H. yang hadir pada kesempatan tersebut menuturkan, “Sekar Keprabon” adalah media keteladanan budaya dalam diri manusia dari lahir hingga tiada, yang berisikan penghormatan terhadap kesejatian dan kesempurnaan kehidupan.
“Kita harus selalu nguri-nguri budaya adiluhung negara kita yaitu gotong-royong dan guyup rukun. Kegiatan ini juga sebagai wujud syukur kita karena sudah dikaruniai tanah yang subur.” Ujar Bupati.
Prosesi sekar keprabon merupakan tanda dan penyampaian pesan kehadiran seorang pemimpin (Bupati) kepada rakyatnya yang kemudian oleh seluruh elemen masyarakat dimaknai sebagai bentuk rangkaian penghormatan dan penyambutan atas kedatangan sang raja (Bupati) melalui perjalanan penerimaan amanat raja, pergantian utusan pembawa pesan raja dan penyambutan kedatangan raja.
Tujuan Kegiatan ini tak lain adalah, Menumbuhkembangkan semangat persatuan kawulo gusti (Rakyat dan Bupati) dalam Visi pembangunan Ngawi. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mendukung program Bupati Ngawi. Selainn itu juga mengembangkan peluang ekonomi kerakyatan dan penguatan pemberdayaan ekonomi melalui wisata Religi dan Budaya.
Harapannya, Sekar Keprabon Kertonegoro mampu memberi manfaat dengan membuka peluang pengembangan wisata religi makam leluhur KRT Adipati Kertonegoro. Pemberdayaan Pokdarwis Kertonegoro di Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi. Dan sebagai wahana pertemuan potensi ekonomi kerakyatan di setempat daerah. (Pri/Pathok).
Rangkaian Acara kegiatan :
- Pelapasan kirab pendopo Wedya Graha
Penyampaian amanat raja digambarkan dengan Bupati Ngawi ke pada seorang senopati dan prajurit pengawal untuk mendapatkan perlengkapan yang akan di pakai sebagai sarana ziarah ke makam leluhur Adipati Kertonegoro
- Upacara Puspita pamuja
Upacara Penyerahan Sekar (Bunga) Dari Kepala Desa Teguhan Paron Kepada Senopati dan Prajurit Utusan Bupati Filosofi dari pengambilan tempat di Teguhan. Diambil dari kata “teguh” berarti seseorang harus memiliki sikap yang kokoh, kuat dalam mengemban amanah karena banyak halangan dan rintangan yang harus diselesaikan agar memperoleh kekuatan lahir batin sehingga dapat menjaga diri sampai ke Visi akir yang ingin di capai
- Upacara Pangolah Jiwa
Prosesi Penambahan Air Suci untuk perlengkapan ziarah makam
- Filosofi acara di Jogorogo
Untuk mencapai Visi Misi yang ingin di tuju seseorang harus mampu menjaga Jiwa dan raga (Jogo Rogo) mampu menjaga diri dari godaan yang mungkin ada dan mampu mengatasi kesulitan kesulitan yang menghadang dalam mencapai tujuan yang ingin di capai.
- Upacara Pamulatan Ubo Rampe
Upacara pengecekan Perlengkapan yang akan dipakai untuk ziarah
- Filosafi dari mangkleng
Mangkleng ojo mengklang Mengkleng ( Bahaya jawa ) Akan banyak Godaan dan hambatan dalam mencapai visi misi (tujuan) maka harus focus menggapai tujuan tersebut tegak lurus kedepan dalam mencapai tujuan yang di inginkan.
- Upacara Serah Terima Sekar di Pendopo Kec. Sine
(Tumuju Isine) Upacara serah terima sekar dan pelereman sekar agar mendapat berkah ketuhanan sehingga tidak lagi ragu dalam mengambil keputusan sampai pada prosesi penyempurnaan dan mendapatkan saripati atau hasil dari tujuan yang telah direncanakan.
- Acara Kirab Sekar
Sebagai Wujud Syukur atas pencapaian tujuan maka dilakukan prosesi kirab dan pembagian sedekah hasil bumi kepada masyarakat sekitar