Pertebal Iman dan Taqwa, TPQ Sebagai Tameng Rusaknya Moral Generasi Anak Bangsa


SeputarKita, Magetan – Perkembangan teknologi merupakan hal yang tidak bisa dihindari karena ini adalah hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan secara global. Perkembangan teknologi informasi saat ini memungkinkan generasi muda mengakses berbagai informasi baik yang positif maupun negatif.

Perkembangan teknologi berdampak pada masalah moral yang banyak menyita perhatian dari banyak kalangan, terutama dari pendidik, alim ulama, tokoh masyarakat, dan orang tua.

Bertempat di Mushola Nurul Ihsan, RT.09, RW. 02, Desa Nitikan, Kecamatan Plaosan, puluhan santri belajar mengaji di Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) untuk mempertebal keimanan dan ketaqwaan yang bisa menjadi tameng kerusakan moral generasi muda akibat kemajuan teknologi.

Tak seperti biasa, Pada hari Kamis, (24/02/22) suasana TPQ terlihat begitu istimewa, terlihat ketua takmir mushola Widodo, ketua TPQ Nurul Wiwin Ihsan Istiqomah, S.Pdi beberapa pembimbing lainnya terdiri dari 6 ustadzah dan 3 Ustadz sedang menerima seorang tamu.

Tamu tersebut adalah Sofyan Yusroni atau akrab di panggil Teyenx, salah seorang aktivis di Kabupaten Magetan yang peduli dan penggiat di bidang sosial yang memenuhi undangan untuk mengisi acara di mushola tersebut.

“Alhamdulillah saya telah di berikan kesempatan untuk hadir dan memberikan edukasi kepada anak-anak atau santri TPQ disini.” Ujar Sofyan.

Sofyan memberikan arahan dan bimbingan kepada 55 santri yang masih duduk di bangkus SD sampai SMP.

”Saya lebih menekankan ke pendidikan moral, seperti kepatuhan kepada orang tua, penggunaan android yang berlebihan serta lebihn menekankan tentang pergaulan yang perlu di awasi,” lanjutnya.

Sofyan juga menambahkan, dengan era digitalisasi yang berkembang dengan pesat apabila sejak dini tidak segera diberikan pemahaman dan pembinaan, pergaulan bebas yang terjadi dikalangan remaja dan anak-anak akibat dari eksploitasi media yang ada d sekeliling kita, akan menjadikan hal yang kurang baik terutama pada anak-anak.

Untuk mengisi kejenuhan anak-anak, Sofyan sempat memberikan kuis berhadiah dengan memberikan pertanyaan seperti hafalan pancasila dan Lainnya.

”Jadi kita harus bisa menempatkan diri dengan menggunakan bahasa agar bisa diterima oleh anak-anak agar mepunyai daya tarik supaya tidak bosan dan mengantuk.” Tutupnya.

Ditempat yang sama, Nurul Wiwin Ihsan Istiqomah, S.Pdi selaku ketua TPQ mengucap syukur dan berterimakasih atas arahan dan edukasi yang diberikan kepada santrinya.

Harapan Nurul dengan kehadiran Sofyan sebagai pengisi acara, bisa memberikan inspirasi dan semangat kepada santri-santrinya.

Nurul menjelaskan, ada beberapa orang tetangga desa sebelah yang menitipkan putra atau putrinya di TPQ tersebut untuk menimba ilmu agama, selain itu Nurul juga mewajibkan semua santrinya untuk menghafalkan ayat-ayat Al Quran setiap hari.

Sementara itu, Widodo selaku ketua takmir mushola juga berharap, dengan mendirikan TPQ bersama para tokoh pemuda di Desa Nitikan bisa menjadikan anak-anak yang yang mempunyai Iman dan ketaqwaan.

” Dengan adanya TPQ di Desa kami, harapan kedepan anak-anak sudah mempunyai modal iman dan ketaqwaan, Sehingga pada saatnya minimal generasi penerus bangsa ini bisa mempunyai bekal yang melekat agar tidak terjerumus ke hal yang negatif.” Pungkasnya. (Red).

Check Also

PERINGATAN MAULID NABI, PP RADEN PATAH MAGETAN KAJI KONSEP NUR MUHAMMAD

PERINGATAN MAULID NABI, PP RADEN PATAH MAGETAN KAJI KONSEP NUR MUHAMMAD

  SeputarKita, Magetan – Ratusan jamaah memadati Pondok Pesantren Raden Patah Desa Ngujung, Kecamatan Maospati, …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *