Perusahaan Umum Daerah “Aneka Usaha” Nganjuk dilaporkan Ke Kejari Nganjuk


SeputarKita, Nganjuk – Sesuai surat pengaduan masyarakat (Dumas) tertanggal 22 Desember 2021 yang dikirimkan ke Kejari Nganjuk terkait pekerjaan proyek renovasi gedung unit percetakan yang berlokasi di Jln. Prof. Dr. Gondo Wardoyo (jln GoWar) Nganjuk, tanpa melalui prosedur yang benar sesuai aturan yang ada. Yang disoal diantara, tidak ada panitia, tidak ada RAB, tidak ada CV yang mengerjakan serta dikerjakan sendiri (tunggal) oleh oknum pelaksana kegiatan Perumda AU secara pribadi.

Ketua LSM dengan inisial PAR mengatakan, proyek yang dikerjakan menggunakan dana daerah milik Pemkab Nganjuk sudah seharusnya menggunakan mekanisme aturan yang ada dan berlaku di Republik ini. Jadi oknum tersebut tidak boleh melampaui kewenangannya biarpun oknum tersebut mungkin sebagai jajaran Direksi Perumda AU.

Ibarat kapal berlayar, ketika angkat jangkar mulai akan berlayar, jelas tujuan kemana akan berlabuh sudah bisa diprediksi. Jangan sampai hanya sebuah alasan semata bahwa kapal tersebut akan menuju Nganjuk untuk memperbaiki PDAU.

Ditandaskan oleh PAR, apa saja yang dikerjakan dan diawasi oleh 2 pejabat DEWAS (Dewan Pengawas) Perumda AU selama ini terhadap kinerja jajaran direksi, apa saja kewajiban dan wewenangnya.

Seharusnys jika DEWAS Perumda AU tidak bisa berkerja dan tidak berfungsi, DIAMPUTASI saja itu.

” Mau menerima mandat SK untuk mengelola, yakni jajaran Direksi dan Dewas, harus siap program riilnya dan dievaluasi secara periodik (laporan bulanan, tri wulan dan tahunan) sesuai (PERDA KEPBUP, Permendagri dan Peraturan Pemerintah ttg BUMD/Perumda AU), yang menghasilkan laba untuk disetor ke PAD daerah, bukan sebaliknya,” tandas PAR.

Ditambahkan, jika jajaran direksi mengelola PDAU/BUMD Nganjuk secara UGAL-UGALAN dalam arti tidak sesuai dengan aturan yang ada, itu sama artinya telah dengan sengaja ngrampok duit rakyat Nganjuk, ” imbuh PAR.

Hasil konfirmasi Seputarkita melalui hubungan WhatsApp dengan Dirut perumda AU / PDAU Nganjuk, nilai kebiasaan dan anggapan kesalahan kecil dilakukan pengelolaan dana PDAU akan semakin terurai, tampilannya sebagai berikut :

[26/12/2021 11:09] Riski Catur Siswanto: Siang Pak Jaya, terkait adanya pengaduan di Kejari Nganjuk hal pencairan nominal tertentu untuk renov bangunan di ktr PDAU tanpa adanya rab dan spek. Mhn seperti apa kronologis yg terjadi sebenarnya. Sy tunggu Bpk njeh, nuwun

[26/12/2021 13:50] Pdau Jaya Nur Edi: Apakah semua polecy dirut harus dibuat rencana? Apakah rencana taktis harus dibahas lebih dahulu? Dengan siapa dirut membahas perencanaan taktis? Apakah dibahas dengan kepala unit tidak cukup?

[26/12/2021 13:50] Pdau Jaya Nur Edi: Mohon masukannya 🙏🙏

[26/12/2021 14:43] Riski Catur Siswanto: Semuanya sdh masuk di PP, Permendagri, Perda serta Perbub terkait pdau, tinggal dibaca dan disimpulkan sj untuk dilaksanakan di PDAU. (terkait perjalanan PDAU sudah diatur dalam Perda no 4 thn 2020, Kepbup 26 /188 thn 2021, Permendagri 118 thn 2018 serta PP no 54 thn 2017)

[26/12/2021 14:47] Pdau Jaya Nur Edi: Siap..

[26/12/2021 14:54] Riski Catur Siswanto: Biar berani bertindak Bpk, untuk men sukseskan PDAU sebagai pemasok PAD yg besar, tanpa takut hukum apapun karena sdh riil sesuai aturan.

[26/12/2021 15:00] Riski Catur Siswanto: Apa sy printoutkan Bpk

[26/12/2021 15:30] Pdau Jaya Nur Edi: Sudah ada bapak 🙏🙏

[28/12/2021 10:36] Pdau Jaya Nur Edi: 😁😁😄 sebenarnya aku ngga mau beropini mas. Aku mau membangun pdau dan nganjuk. Jika ada kekeliruan kecil seharusnya diingatkan. Bukan dibawa ke ranah hukum 🙏🙏🙏

[29/12/2021 08:06] Pdau Jaya Nur Edi: Kalo saya saran untuk menarik laporan tersebut. Kasihan mas plt jika masalah begini jadi ganggu beliau..

[29/12/2021 08:07] Riski Catur Siswanto: Ganggu siapa ya Bpk Dirut

[29/12/2021 08:10] Riski Catur Siswanto: Sy bantu sebisa mungkin Bpk, tapi ganggu siapa Bpk Dirut

[29/12/2021 08:18] Pdau Jaya Nur Edi: Diawal manajemen perumda yang baru, selalu buat masalah buat plt bupati. Kisruh wae.. 🙏🙏

[29/12/2021 08:43] Pdau Jaya Nur Edi: Bu Deni sudah tak suruh mencabut laporan..

[29/12/2021 08:43] Pdau Jaya Nur Edi: Biar ngga berkepanjangan..

[29/12/2021 08:44] Pdau Jaya Nur Edi: Karena apa saya lakukan sudah konsultasi dengan pembina pdau yakni ekbang..

[29/12/2021 09:04] Riski Catur Siswanto: Yg melapor kayaknya bukan Bu Deni to Bpk Dirut, koq bisa jenengan ktkan demikian njeh

[29/12/2021 09:25] Pdau Jaya Nur Edi: Memang bukan… Tapi data yang tahu hanya kita berdua mas..

[29/12/2021 09:30] Riski Catur Siswanto: Sebenarnya data terkait PDAU apapun bila mekanismenya sdh benar sesuai aturan yg ada, tdk perlu takut Bpk Dirut. Sy juga sdh japrian dgn Kang Marhaen dikatakan semua mekanisme pengelolaan PDAU sdh profesional. Jadi tetkait data apapun demi kesuksesan PDAU tdk usah risau Bpk, asal sdh sesuai aturan yg ada. Bukan hrs mencontoh hal yg krg benar. Nuwun

[29/12/2021 10:30] Pdau Jaya Nur Edi: Betul sekali bapak 🙏🙏🙏

Sementara itu salah satu sosok pemerhati Nganjuk panggilan akrabnya Cak ROSO, sangat menyayangkan Marhaen Jumadi selaku Plt Bupati yang telah memilih direktur PDAU orang Gresik yang bukan orang Nganjuk asli, ini sama artinya menganggap orang Nganjuk asli itu tidak ada yang cerdik.


Terkait carut marut yang terjadi di PDAU Nganjuk, Cak Roso menjelaskan, bahwa pada dasarnya terkait pekerjaan pada posisi direktur maupun direksi di PDAU sudah seharusnya bukan tempat dan waktu bagi yang masih belajar, apalagi main main. Posisi sebagai pengelola elit sebuah PDAU hanya perlu mengabdikan seluruh kapasitas, kredibilitas, integritas dan profesionalisme dalam bekerja.

Bekerja di posisi ELIT PDAU hukumnya wajib untuk memahami dan dapat melaksanakan seluruh regulasi yang tertuang dalam seluruh aturan yang berlaku. Jika tidak, akan terus dan terus melakukan kesalahan bahkan bisa masuk dalam kategori kesalahan fatal.

Oleh karena itu, siapapun yang berada dalam posisi elit PDAU harus memiliki kemampuan untuk dapat menjalankan seluruh aturan yang berlaku dan kemampuan mengelola sebuah perusahaan umum daerah (PDAU).

” Dengan tujuan akhir adalah menjadi DEVIDEN SIGNIFIKAN untuk PAD. Dan PAD untuk kesejahteraan rakyat, ” tuturnya.

Ditambahkannya, dengan adanya persoalan yang terjadi di Pemkab Nganjuk yang kita tahu penuh dengan image negatif dengan ditangkapnya Bupati atas dugaan tindakan melawan hukum. ” Hal sekecil apapun atas pelanggaran tugas berkenaan dengan dana pemerintah, seharusnya sudah dijadikan momentum untuk menjadi sadar bagi semua pihak para pengelola daerah, ” imbuhnya kalem. (ris)

Check Also

Diguyur Hujan Semalam Penuh, Rumah Warga Madiun Terendam Air

Diguyur Hujan Semalam Penuh, Rumah Warga Madiun Terendam Air

  SeputarKita, Madiun – Banjir tiap awal di musim hujan, tampaknya sudah menjadi langganan di …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *