Didampingi Bupati Gresik, Gubernur Jatim Tinjau Pelaksaan PTM Di SMKN 1 Dan SMAN 1 Cerme


SeputarKita, Gresik – Kunjungan kerja Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Kabupaten Gresik hari ini didampingi Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jatim serta Bupati Gresik meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di dua lembaga pendidikan di bawah pemprov Jatim di Kecamatan Cerme yakni SMK Negeri I dan SMA Negeri I pada hari Selasa (4/1/2022).

Hal ini menindak lanjuti Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas pada situasi pandemi Covid-19 jenjang SMA/SMK dan SLB di Jawa Timur.

Di mana dalam penyesuaian SKB 4 Menteri terbaru nomor 05/KB/2021, nomor 1347 tahun 2021, HK.01.08/Menkes/6678/2021 dan 443-5847 tahun 2021, mulai Januari 2022 semua satuan pendidikan di level 1, 2 dan 3 diwajibkan melaksanakan PTM terbatas bagi yang memenuhi kriteria dan tidak boleh menambah kriteria yang berat.

Berdasarkan SKB 4 Menteri, yakni Mendikbudristek, Menkes, Mendagri dan Menag mulai Senin 3 Januari 2022 satuan pendidikan dapat menggelar PTM hingga 100 persen sesuai dengan kriteria persyaratan yang ditetapkan.

Pengaturan kapasitas peserta didik didasarkan pada jumlah cakupan vaksin dosis dua pada pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di masing-masing satuan pendidikan. Hal tersebut juga berpengaruh pada durasi jam pembelajaran.

Di SMKN 1 Cerme, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Kepala Dispendik Jatim dan Kepala Dispendik Gresik melihat-lihat pembelajaran tatap muka yang diikuti para siswa kelas 12 bersama guru pembimbing yang sedang praktek di ruang praktek atau laboratorium tiap jurusan yang ada di lembaga tersebut.

Setelah dari SMKN 1 Cerme kemudian Gubernur Jatim dilanjutkan kunjungannya ke SMAN 1 Cerme. Di sekolah ini, juga langsung keliling di ruang kelas 12 saat jam pembelajaran dan langsung menyapa peserta didik juga gurunya.

Dalam jumpa pers bersama awakmedia, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan kunjungan kerjanya kali ini untuk meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka satuan pendidikan SLTA dan SMK serta SLB sekolah yang telah melaksanakan vaksinasi tahap 1 dan 2 baik murid, guru dan staf kantor, mencapai 100 persen.

” Pelaksanaan PTM 100 persen atau kategori 1 dilaksanakan di 24 kabupaten di Jawa Timur salah satunya Kabupaten Gresik. Karena vaksinasi tahap 1 dan 2 untuk umum telah mencapai lebih 80 persen. Yang berimbas pada pelaksanaan PTM di satuan pendidikan. Setelah di tingkat SLTA /sederajat, lalu bisa dilanjutkan satuan pendidikan berjenjang mulai SMP, SD bahkan Paud,”terangnya.

Gubernur Khofifah menyebut bahwa ketentuan pelaksanaan PTM terbatas bagi daerah PPKM di level 1 dan 2 adalah : kategori pertama, capaian vaksinasi dosis dua pada sekolah dengan GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) diatas 80 persen dan masyarakat lansia diatas 50 persen, maka peserta didik bisa masuk setiap hari, yang diikuti 100 persen jumlah peserta didik dari kapasitas ruang kelas. Durasi pembelajaran maksimal 6 jam pelajaran per hari.

“Sedangkan untuk kategori kedua adalah capaian dosis kedua pada sekolah dengan GTK 50-80 persen dan masyarakat lansia diatas 40-50 persen, maka peserta didik masuk secara bergantian setiap hari (shift), dengan kapasitas 50 persen dari kapasitas ruang kelas. Durasi pembelajaran maksimal 6 jam pelajaran per hari,” jelasnya.

Kategori ketiga, capaian vaksinasi dosis dua pada sekolah dengan GTK dibawah 50 persen dan masyarakat lansia dibawah 40 persen, maka peserta didik bisa masuk setiap hari secara bergantian (shift) dengan kapasitas 50 persen jumlah peserta didik dari kapasitas ruang kelas. Sementara durasi pembelajaran maksimal 4 jam pelajaran per hari.

“Ketentuan-ketentuan tersebut berbeda dengan daerah PPKM di level 3,” urainya.

Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang akrab disapa Gus Yani saat mendampingi Gubernur Jatim mengatakan bahwa capaian vaksinasi di Kabupaten Gresik sudah hampir mencapai 100 persen. Artinya, untuk kegiatan PTM di Kabupaten Gresik sudah siap dilaksanakan.

“Tentu harus mengacu pada penerapan protokol kesehatan yang ketat,” katanya.

Dan berharap mudah-mudahan PTM ini akan terus berlanjut dan tanpa ada kendala.

“Kunci utama adalah disiplin prokes, saya menghimbau untuk lembaga pendidikan yang melaksanakan PTM, harus selalu disiplin,” pungkasnya. ( mz )

Check Also

SMPN 2 Sine Mengucapkan Dirgahayu Kemerdekaan RI Ke -79

SMPN 2 Sine Mengucapkan Dirgahayu Kemerdekaan RI Ke -79

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *