Turun Ke Sekolah, Binda Jatim dan Puskesmas Vaksinasi Pelajar


SeputarKita, Magetan – Siswa dan orang tua serta segenap guru di Kabupaten Magetan mendukung program vaksinasi Covid-19 di lingkungan sekolah masing-masing. Mereka berharap proses pembelajara tatap muka berlangsung seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.

Salah satu buktinya, keikutsertaan siswa-siswi SMPN 1 Takeran Magetan di kegiatan vaksinasi yang digelar Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Jawa Timur bersama Dinas Kesehatan Magetan. Siswa-siswi menunggu dilakukan Vaksinasi kedua jenis sinovac ini dengan target sasaran 350, ditambah warga lingkungan sekitar 50 orang. Bertempat di gedung SMPN 1 Takeran. Selasa, (15/12/2021).

Mereka mengaku mengikuti vaksin setelah mendapat pemahaman dari gurunya. Mereka pun jadi tahu manfaat vaksin di tengah wabah Covid-19. Usai divaksin tidak ada keluhan yang serius, ada siswa mengeluh nyeri pada bekas suntikan, dan hal itu masih wajar.

“Vaksin pertama tidak ada keluhan sama sekali, setelah vaksin kedua baru saja merasakan kemeng (nyeri/red). Tidak merasakan keluhan yang lain,” aku Ega Radimas salah satu siswa kelas 9.

Beda yang dialami Aditya Rizki, juga siswa kelas 9, usai divaksin hanya merasakan ngantuk saja. Keluhan lain tidak ada.

“Tidak tahu kalau temen-temen tidak tahu. Tahunya katanya Cuma kemeng di bekas suntikan vaksin,” ujarya.

Usai divaksin, anak-anak beraktifitas seperti biasanya. Mereka belajar, bercanda ria bersama teman-teman. Setelah setahun lebih mereka hampir tidak berkumpul dengan teman-temannya di sekolah, karena selama pandemi covid-19 diberlakukan pembelajaran secara daring (online).

SMPN 1 Takeran yang di Kepalai Atik Rahmawati ini semua siswanya sudah mengikuti vaksin. Dari penjelasan guru-guru, pada periode pertama, siswa mengikuti vaksinasi di pemerintahan Tawangrejo dan sebagian di Puskesmas.

Sementara itu, hari ini tahap kedua pelaksanaannya di sekolah. Dalam pantauan guru-guru selama ini siswa tidak ada keluhan yang serius. Semua siswa tetap sehat setelah divaksin.

Tidak ada penolakan dari siswa ketika divaksin, juga orangtuanya. Ini artinya kesadaran untuk vaksinasi baik orang tua maupun siswa dinilai cukup baik. Disamping antusias siswa, orangtua/wali murid pun ikut mendukung anaknya mengikuti vaksinasi.

“Saya sama sekali tidak merasa khawatir anak menerima suntikan vaksin. Program pemerintah yang baik tentu harus kita dukung,” kata Wahyudi, salah satu dari orangtua / wali siswa. (rto/red).

Check Also

Wujudkan Lansia Sehat dan Kuat, Pemdes Hargosari Gelar Posyandu Lansia

Wujudkan Lansia Sehat dan Kuat, Pemdes Hargosari Gelar Posyandu Lansia

  SeputarKita, Ngawi – Dalam rangka meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan lansia di wilayahnya, Pemerintah Desa …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *