SeputarKita, Surabaya – Ribuan suporter atau pendukung Persebaya Surabaya yang tergabung dalam Arek Bonek 1927 memadati depan gedung Grahadi melakukan unjuk rasa menuntut revolusi sepak bola indonesia, hari ini (25/11/21).
Mereka meneriakkan yel – yel khas bonek seperti saat berada di stadion sebagai bentuk ketidakpuasan dengan sistem sepak bola nasional saat ini, mereka datang dari seluruh penjuru kota Surabaya.
Suporter sepakbola Indonesia memang tidak diakui dalam statuta PSSI. Tetapi harapan dan keinginan sangatlah besar merasakan dan melihat sepakbola Indonesia yang jujur, sportif, dan berkemajuan, faktanya, sampai sekarang PSSI masih belum menunjukkan sistem yang baik untuk sepakbola nasional,”Ujar Andi peci penanggung jawab aksi”.
Dalam orasinya Andi peci juga menyoroti langkah komite wasit dan komisi disiplin PSSI.
Pada kasus Musthofa Umarella misalnya, yang semula dikabarkan dihukum larangan memimpin di pertandingan Liga 1, malah tampak menjadi wasit cadangan saat laga Arema melawan Barito Putera.
“Umarella dihukum jarene PSSI. Tapi malah ketok nak pinggir lapangan maneh. (Umarella dihukum kata PSSI. Tapi malah terlihat kembali di pinggir lapangan),” kata Andi Peci.
Andi Peci menegaskan, jika revolusi PSSI adalah harga mati, Sebab menurut Andi Peci, banyak sengkarut sepak bola Indonesia akibat dari kinerja buruk PSSI.
“Ini titik awal revolusi PSSI. Untuk semua suporter di Indonesia. Perjuangan melawan mafia sepak bola dimulai dari tanah pahlawan,” tandasnya
Aksi yang berjalan sekitar 3 jam tersebut berjalan tertib dengan adanya himbauan dari atas mobil komando bahwa ini surabaya dan bonek sebagai warga kota surabaya juga harus ikut menjaga ketertiban yang ada di kota surabaya. (Bas).