Kurang Sosialisasi, Sampah Masker Berserakan di Magetan


SeputarKita, Magetan – Situasi pandemi covid-19 dan perubahan perilaku masyarakat yang diwajibkan dan sadar memakai masker, tak urung membuat sampah masker sekali pakai semakin bertambah setiap harinya.

Tingginya pengunaan masker selama pandemi covid-19, membuat sampah masker berserakan di jalan tanpa pengelolaan yang jelas. Seperti yang terlihat di Jl. Mayjen Sukowati dan jalan masuk perumahan Taman Asri, Magetan. Minggu, (7/11/2021).

Tingginya penggunaan masker tersebut ternyata belum dibarengi dengan antisipasi pemerintah Kabupaten Magetan tentang penyediaan tempat sampah khusus masker bekas pakai, maupun sosialisasi kepada warga terkait pengelolaan sampah masker, sehingga dikhawatirkan masker bekas pakai masyarakat yang tidak terkontrol akan menjadi sumber penularan penyakit bahkan memicu penyebaran virus covid-19.

Mujiono salah satu warga Kecamatan Panekan mengatakan, tidak mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh sampah masker tersebut.

“Saya tidak tahu kalau berbahaya, setiap hari setelah saya pakai masker ya dibuang ditempat sampah. ” Ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Erna, Warga perumahan Taman Asri, Magetan. Dirinya mengaku tiap hari membuang bekas masker ditempat sampah.

“Ya dibuang ditempat sampah mas, saya gak tau kalau bekas masker berbahaya. Karena selama ini tidak ada yang memberitahu bahaya masker bekas tersebut kalau dibuang sembarangan. ” Pungkasnya.


Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan, Saif Muchlisun, S.Sos, M.M, saat dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan dan Puskesmas sebenarnya sudah memberikan edukasi kepada Masyarakat. 

“Iya ini bersama Dinkes dan puskesmas terus mengedukasi mas. Agar disendirikan utk sampah masker”. Ketik Saif melalui pesan singkat. 
“Mari bersama – sama memberi edukasi ya. Biar masyarakat peduli bukan hanya sampah masker. Tapi sampah secara umum dan tidak membuang di sembarang tempat. ” Lanjutnya. 
“Bupati pun juga sudah mengeluarkan instruksi No 1 th 2019 untuk pengelolaan sampah berbasis masyarakat, agar sampah pengelolaannya selesai di sumbernya. Di desa dan kelurahan masing – masing.” Tutup Saif. 

Dari berbagai sumber yang dikumpulkan awak media, Masker medis atau masker sekali pakai utamanya terbuat dari polipropilen alias salah satu jenis plastik. Selain praktis, masker yang terdiri dari tiga lapisan ini menjadi pilihan banyak orang karena memiliki penyaring bakteri dan memiliki kemampuan meloloskan udara yang lebih baik.

Plastik membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk dapat terurai. Limbah masker yang masih utuh dan “berkeliaran” di lingkungan karena tidak ditangani dengan baik dapat terbawa ke sungai dan laut serta menyebabkan pencemaran air. Di perairan Mediterania, masker sekali pakai ini bahkan mengambang seperti ubur-ubur.

Selain itu, limbah masker bekas pakai juga dapat menjerat hewan, bahkan menyebabkan kematian bagi mereka. Ada pula kasus di mana hewan mengira bahwa masker bekas pakai tersebut sebagai makanannya. Apabila tidak mati karena tersedak, masker yang lolos akan memenuhi perut mereka, mengurangi asupan makanan, menyebabkan hewan kelaparan, dan akhirnya mati. (Den/Red)

Check Also

PERINGATAN MAULID NABI, PP RADEN PATAH MAGETAN KAJI KONSEP NUR MUHAMMAD

PERINGATAN MAULID NABI, PP RADEN PATAH MAGETAN KAJI KONSEP NUR MUHAMMAD

  SeputarKita, Magetan – Ratusan jamaah memadati Pondok Pesantren Raden Patah Desa Ngujung, Kecamatan Maospati, …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *