SeputarKita, Magetan – World Cleanup Day diperingati setiap tahunnya pada bulan September untuk mengingatkan bahwa persoalan sampah menjadi perhatian utama yang melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam pengelolaannya.
Pada tahun ini World Cleanup Day Indonesia (WCDI) Hari Resik – Resik Dunia di Kabupaten Magetan dengan tema “Pilah sampah dari rumah, sampah organik dan sampah anorganik” yang diperingati dengan kegiatan resik – resik serentak oleh masyarakat Desa Dukuh Kecamatan Lembeyan dilingkungan masing – masing.
Kegiatan ini di hadiri Bupati Magetan, Wakil Bupati Magetan, Ketua TP PKK Magetan, OPD terkait dan seluruh penggiat bank sampah Se-Kabupaten Magetan. Sabtu (25/09/2021)
Siti Romlah, Ketua Panitia kegiatan WCDI Kabupaten Magetan Tahun 2021 menerangkan, maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk menyatukan semua komponen masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan khususnya pengelolaan sampah.
“Selain itu kita juga mengkampanyekan gerakan pilah sampah dari rumah, agar lingkungan menjadi bersih, sehat dan asri.” Ucapnya.
“Kita juga memberikan edukasi kepada masyarakat luas tentang pengelolaan sampah berbasis rumah tangga. Membangun jejaring komunitas peduli lingkungan dan bank sampah di Kabupaten Magetan dan mempersiapkan lingkungan dan segala komponen untuk Kabupaten Magetan bebas sampah 2025.” Terang Siti Romlah.
Dalam kesempatan ini diserahkan piagam penghargaan WCDI Nasional secara simbolis kepada Bupati Magetan, Wakil Bupati Magetan, Ketua TP PKK Magetan, Dinas Permas, DLH dan Kepala Desa Dukuh.
Bupati Magetan Dr. Drs. H. Suprawoto, SH, M.Si menyampaikan, ini merupakan tindakan yang luar biasa. Sampah itu bisa disulap menjadi emas ini merupakan ide bagus jadi sesuatu yg tidak berguna berubah menjadi berguna.
“Ide yang sangat brilian menurut saya sampah ditukar dengan emas kalau konotasi orang berfikir bahwah sampah itu merupakan sesuatu yang kotor dan dihindari, ditangan beliau – beliau ini menjadi yang sangat bermanfaat.” Ucapnya.
“Kita tahu emas itu merupakan sesuatu yang didambakan setiap orang dan biasanya sampah tidak berguna, kemudian dibranding menjadi sedemikian rupa sehingga sampah ditukar menjadi emas dan ini merupakan sesuatu yang sangat luar biasa.” Lanjut Bupati.
“Pengolahan sampah berjalan lingkungan menjadi baik, tetapi masyarakatnya mendapatkan sesuatu. Ini daya tarik yang luar biasa untuk menyadarkan masyarakat akan pengolahan sampah.” Tutup Bupati Suprawoto.(Red)