Seputarkita, Pemalang – Tekanan jumlah penduduk Indonesia sangat mempengaruhi jumlah kebutuhan pangan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat indonesia, selain itu tingkat konversi lahan optimal semakin tinggi membuat potensi berkurangnya ketersediaan pangan.
Hal tersebut menjadi perhatian pemerintahan Desa Parunggalih kecamatan Bodeh kabupaten Pemalang dalam menjaga ketahan pangan dengan upaya yang dilakukan adalah intensifikasi lahan dan ekstensifikasi lahan sub optimal. Lahan sub optimal yang dimaksud untuk ekstensifikasi adalah lahan kering.
Pengembangan lahan sub optimal untuk meningkatkan produktivitas pangan kini terus dikembangkan untuk menghasilkan komoditi pangan yang dibutuhkan. Indonesia mencatat memiliki begitu luas lahan kering seperti lahan perhutani.
Lahan perhutani di Desa Parunggalih seluas 712 hektar,dan dikelola seluas 450 hektar, Sedangkan tanah milik masyarakatnya sendiri seluas 120 hektar, dan milik Persero seluas 90 hektar.
Lahan kehutanan tersebar di seluruh provinsi Indonesia meski tidak secara keseluruhan setiap daerah, lahan Perkebunan Perhutani banyak ditemui di wilayah Indonesia khususnya di Kabupaten Pemalang Jumlah besar tersebut menjadi bekal untuk ketersediaan pangan Indonesia dan khususnya Desa Parunggalih tetap terpenuhi dengan pengembangan komoditi pangan seperti padi, jagung dan komoditi lainnya.
Desa Parunggalih sebagaimana definisi Desa menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa merupakan satu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat. Desa Parunggalih merupakan salah satu dari 19 Desa di wilayah Kecamatan Bodeh, yang terletak 24 Km ke arah Selatan dari kecamatan Bodeh. Desa Parunggalih mempunyai luas wilayah seluas 912,438 Ha, dengan batas-batas desa sebagai berikut :
Utara : Desa Payung
Timur : Desa Jatiroyom, dan Desa Kesesirejo
Selatan : Desa Pasir
Barat : Desa Pabuaran Kecamatan Bantarbolang
Iklim Desa Parunggalih, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan Penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Parunggalih Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang. Penggunaan tanah di Desa Parunggalih sebagian besar diperuntukkan untuk tanah pertanian sawah, ladang/tegalan, hutan dan perkampungan sedangkan sisanya untuk tanah kering yang merupakan bangunan dan fasilitas –fasilitas lainnya.
Sebagian Penduduk Parunggalih berprofesi sebagai petani dan Pekebun,dan untuk hasil pertanian dan perkebunan Parung galih adalah Jagung. Hasil perkebunan jagung di Desa Parunggalih dalam satu musim menghasilkan 2.450 ton. Berarti dalam satu tahun mencapai 4.900 ton. Sehingga itu cukup mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.
Seperti Diungkapkan Kepala Desa Parunggalih Budiman ” Alhamdulillah dalam masa Pandemi ini masyarakat Parunggalih tidak berpengaruh dalam hal perekonomian,karena masyarakat kami sebagian adalah petani dan Alhamdulillah kali ini harga jagung sedang tinggi tingginya,namun yang jadi kendala di wilayah kami adalah infrastruktur yang tidak layak,sehingga untuk kelancaran transportasi kami sangat berpengaruh. Kami berharap dari pihak pemerintah atau dinas terkait bisa menolong kami dan membantu kami di bidang infrastruktur “Ujarnya. (FAHMINUR)