Gus Imam : Pemerintah Perlu Revisi Kebijakan PPKM Darurat


SeputarKita, Magetan – Pengamat Sosial sekaligus Ketua Gerakan Ummat Islam Bersatu (GUIB) Kabupaten Magetan, Gus Imam meminta Pemerintah untuk menghentikan atau merevisi kebijakan PPKM Darurat. Menurutnya PPKM Darurat hanya akan membuat sengsara rakyat kecil. “Efektivitas pencegahan penyebaran Covid tidak setara dengan kesengsaraan yang dialami masyarakat. PPKM Darurat membuat rakyat makin miskin dan susah. Kalau sudah seperti ini otomatis imun akan turun dan semakin banyak yang berpotensi terpapar virus, ” Ujar Gus Imam, Rabu 14/07/2021.

Gus Imam menyampaikan bahwa dengan adanya kebijakan penyekatan wilayah, larangan dan pembatasan waktu berjualan bagi UMKM di tempat tempat umum, pemadaman lampu jalan dan tempat keramaian, otomatis akan menyebabkan minat masyarakat untuk berbelanja menurun, akibatnya sektor UMKM, Pertokoan dan Home Industri akan macet, akan ada PHK, sektor retail, kuliner, transportasi dan parawisata akan anjlok secara signifikan.

“Yang jelas ekonomi wong cilik akan hancur, sedang mereka setiap hari butuh makan, bertransportasi, memutar roda kehidupan. Ironisnya lagi mereka masih dibebani biaya pendidikan anak, listrik, air, pajak, retribusi dan beban beban bulanan lainnya. Padahal di sisi lain mereka tidak punya penghasilan.Dan yang memperparah keadaan, dalam kondisi terpuruk seperti ini, mereka tidak didekatkan dengan keimanan. Masjid Musholla banyak yang ditutup, pengajian ditiadakan, Jum’atan dan bahkan Idul Adha pun dibatasi. Lantas apakah dengan kondisi seperti ini mereka lebih kuat menghadapi serangan virus atau justru sebaliknya?, ” paparnya.

Justru di saat meningkatnya kasus covid di Indonesia ini, pemerintah bisa mendorong sektor ekonomi wong cilik agar bisa bangkit dan berkembang. Bukan malah sebaliknya, seakan-akan malah menebar ketakutan, dan menampilkan sisi keras kediktatoran pemerintah. “Dari sejumlah kasus penegakkan disiplin PPKM Darurat, sikap keras aparat kepada rakyat kecil justru menambah kebencian mereka terhadap pemerintah. Mereka yang mempertahankan diri di saat pandemi, untuk sekedar mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan berwirausaha, harus berhadapan dengan sikap yang tidak humanis, sangat memprihatinkan kondisi seperti ini, “ungkap Gus Imam.

Menurutnya jika PPKM Darurat ini menjadi trend kebijakan penanggulangan covid selanjutnya, bencana kemiskinan akan semakin parah membayangi Negeri Indonesia. “Bangsa ini perlu dikuatkan ekonominya, jangan malah diperlemah. Cobalah pemerintah mengambil kebijakan razia kemiskinan, jangan hanya razia penertiban para pedagang. Coba ditanya, apakah rakyatnya hari ini sudah makan apa belum, bisa bayar sekolah apa enggak, bisa bayar listrik dan air apa enggak, bisa bayar pajak kendaraan apa enggak, bisa beli kuota internet apa enggak, dan pertanyaan pertanyaan lainnya yang sejenis. Silakan dievaluasi, dirapatkan, lalu diambil kebijakan perbaikan ekonomi, subsidi pendidikan, subsidi UMKM, pengampunan atau penghapusan pajak bagi rakyat miskin, dan seterusnya. Sudah saatnya kepedulian pemerintah kepada rakyat ditingkatkan, agar rakyat cinta kepada para pemimpinnya, ” tutur Gus Imam.

Di akhir pembicaraan, Gus Imam menghimbau agar Pemerintah jangan menutup tempat ibadah, melarang kegiatan pengajian, apalagi melarang orang untuk mendekat kepada Tuhan nya dalam syiar syiar agama. “Sesulit apapun kondisi ekonomi dan kesehatan masyarakat, apabila iman masih terjaga, maka kontrol diri masih ada. Jika iman tidak terpelihara dan mereka sudah dijauhkan dari tempat ibadahnya yang terjadi adalah meningkatnya kemaksiatan, merebaknya kriminalitas, dan hilangnya keberkahan. Semoga pemerintah kita segera sadar dan berbenah. Penerapan PPKM Darurat bukan solusi bagi problem ekonomi dan kesehatan bangsa, ” pungkasnya. (red)

Check Also

DPC PDI Perjuangan Magetan Rapatkan Barisan Siap Menangkan Pilkada 2024

DPC PDI Perjuangan Magetan Rapatkan Barisan Siap Menangkan Pilkada 2024

  SeputarKita, Magetan – DPC PDI Perjuangan Magetan menggelar rapat kerja cabang diperluas di wisma …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *