SeputarKita, Gresik – Forkompinda Gresik menggelar rapat koordinasi dalam rangka monitoring dan evaluasi kasus Covid-19. Dilakukan di ruang Graita Eka Praja Pemkab Gresik. Dipimpin langsung Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani, SE, Rabu (30/6/2021).
Turut dihadiri Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, SH, SIK, MM, Dandim 0817/Gresik LETKOL Inf. Taufik Ismail, S. Sos, Mi. Pol, Wakil Bupati Hj. Aminatun Habibah, M.Pd dan Kadinkes drg. Saifudin Ghozali.
Kadinkes dalam paparannya menyebut dalam satu pekan terakhir perkembangan kasus Covid-19 di Gresik didominasi masalah episentrum.
Masyarakat wilayah Kecamatan Kebomas, Gresik Kota dan Kecamatan Manyar mobilitas atau melakukan perpindahan warga paling tinggi. Ini menjadi faktor yang mendukung kenaikan kasus.
Menyusul Kecamatan Panceng, Cerme dan Kecamatan Benjeng. Kepulauan Bawean juga perlu diwaspadai.
“Dinas kesehatan telah mengambil langkah tracing dan testing melebihi standar WHO yaitu lebih dari 1300.” terangnya.
Kadinkes menarik kesimpulan bahwa, “saat ini rumah sakit rujukan Covid-19 membutuhkan tambahan ambulan dari Puskesmas dan milik desa.” tutupnya.
Bupati Gresik Gus Yani menyatakan Kabupaten Gresik saat ini masuk zona oranye. Waspada jangan merambah zona merah.
Bupati Gus Yani mengapresiasi kinerja jajaran Tiga Pilar yang tiada henti mengkampanyekan disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Gus Yani menyimpulkan, meningkatnya angka kasus Covid-19, tidak diimbangi kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Hal ini perlu diambil tindakan tegas.” tandasnya.
Bupati mengimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas. Termasuk kegiatan ceremonial yang mendatangkan orang banyak.
Ia berharap kekompakan Tiga Pilar dapat memberikan edukasi kepada pelaku usaha, terkait pemberlakuan jam kerja.
Mall atau pusat perbelanjaan dibatasi sampai jam 21.00 Wib. Rumah makan mulai jam 18.00 Wib tidak melayani makan ditempat. Tapi gerai tetap buka dan bersifat take away.
“Kegiatan masyarakat dimasing-masing wilayah dapat dikurangi, sedangkan seluruh kegiatan secara ceremonial ditiadakan dulu.” tambahnya.
Menurutnya, Prokes harus benar-benar diterapkan pada masyarakat. Hal tersebut merupakan kunci kesuksesan penanggulangn Covid-19.
Terkait RSUD Ibnu Sina, untuk fokus dalam penanganan pasien Covid-19. Dan dapat bekerja sama dengan rumah sakit swasta dalam penanganan pasien non covid.
Sementara tempat wisata tingkat Desa khususnya wilayah yang mengalami lonjakan untuk baiknya ditutup sementara.
Gus Yani Bupati menyebut Setigi, Wagos, Pantai Dalegan dan Lontar Sewu di Gresik selatan.
Perkantoran dianjurkan melakukan work from home (WFH) 50%.
Sedangkan tempat Ibadah untuk tetap melakukan Prokes. Bisa dilakukan sharing agar didapatkan kebijakan yang solutif.
Menyinggung usulan Camat Sangkapura, tentang swab antigen bagi calon penumpang kapal ke pulau Bawean. Pemkab Gresik akan memberikan subsidi 50 persen.
Langkah Bupati Gresik ini mendapat dukungan penuh Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir.
“Lokasi yang berpotensi membuka masker agar ditutup sementara, yaitu rumah makan dan tempat wisata.” kata ketua DPRD.
Abdul Qodir mendesak adanya pelibatan Polsek, Koramil maupun Forkopimcam dalam pengawasan prokes yang dituangkan dalam pembaruan peraturan.
Kemudian mendorong Puskesmas kelas besar dapat dimanfaatkan untuk Faskes penanganan Covid-19.
Senada, Kapolres Gresik berharap ada kebijakan lebih progresive.
“Jangan sampai ada kebijakan hukum rimba, dimana yang kuat akan tetap survive.” tegas Alumni Akpol 2001 itu.
Kapolres Gresik mempunyai inovasi gerakan “GRESIK JAMAN NOW”. Singkatan dari Gresik JANgan keMANa-mana Nang Omah Wae.
Gerakan itu adalah untuk mengurangi mobilitas masyarakat Gresik. Sehingga harapannya tidak terjadi kerumunan dan mencegah penyebaran Covid-19.
Perwira Polisi dengan dua melati di pundak itu berharap hal ini segera disosilisasikan kepada masyarakat. Dan apa yang sudah dilakukan tetap dilaksanakan.
Untuk PPKM Mikro ia berharap bersama-sama menjaga zonasi di wilayah Gresik.
Meskipun ada peningkatan, untuk tingkat RT/RW perkembangan Covid-19 nya masih tetap terjaga.
AKBP Arief pun sepakat RSUD Ibnu Sina dikuasakan penuh penanganan Covid-19.
Ia menekankan, jangan menjadikan pemberitaan Covid-19 seolah-olah menjadi teror ketakutan bagi masyarakat. Handling media berperan untuk menciptakan situasi tetap kondusif.
Mantan Kapolres Ponorogo itu mengapresiasi kepada seluruh jajaran Pemkab Gresik dalam hal pelaksanaan Vaksinasi.
“Patut dibanggakan, Kabupaten Gresik menjadi Rangking 1 dalam distribusi Vaksinasi. Sehingga diharapkan tingkat wilayah dapat mendorong dilaksanakan Vaksinasi. Tetap semangat, optimis melaksanakan tugas dan jaga imunitas.” tutupnya.
Sementara Dandim Gresik mengatakan, penetapan PPKM darurat nantinya akan diterapkan kepada wilayah yang mengalami level IV.
“Untuk saat ini Kabupaten Gresik masuk kedalam level ke III. Dimana dalam pelaksanaannya ada penambahan pasukan dari satuan atas.” terangnya.
Ia menyepakati untuk kegiatan perekonomian akan diatur dan dikeluarkan Perbup baru.
Sedangkan hajatan masyarakat akan ditindak lanjuti dilapangan, berharap ada kerjasama dengan Forkopincam.
Dimana untuk kegiatan inti bisa tetap dilakukan dengan prokes ketat, namun perayaan dan makan ditempat ditiadakan atau di bawa pulang.
Pergantian shift karyawan pabrik perlu diperhatikan. Khususnya disaat jam pulang agar tidak melakukan stay di warkop dan tempat makan.
“Klaster keluarga mendapat atensi dari pimpinan TNI.” tegasnya
Letkol Taufik menjelaskan, kriteria saat ini menurutnya adalah tergolong dalam 3 kategori. Diantaranya adalah imun kita yang kuat, kita taat Prokes dan orang beruntung.
Acara evaluasi perkembangan kasus Covid-19 dipenghujung bulan Juni tersebut berjalan khidmat dan mematuhi protokol kesehatan secara ketat. ( ula )