SeputarKita, Magetan – Seiring perkembangan tekhnologi Digital, Berita hoax dan radikalisme menjadi salah satu ancaman nyata yang dihadapi masyarakat ditengah kemajuan tekhnologi yang sangat pesat.
Untuk menghadapi dan menangkal Berita hoax dan radikalisme dibutuhkan peran media.
Diskusi publik yang digelar oleh MZK Institut melalui zoom meeting dengan mengangkat tema ” Peran Media dalam Menangkal Berita Hoax dan Radikal”, Bupati Magetan Suprawoto sebagai pembicara, Senin (25/05/2021).
Hadir sebagai pembicara lainnya Yurnaldi wartawan Kompas, Konsultan Pers, Drs, Syaiful Anam Wakil Bendahara Umum PWI Jatim, N. Aji Gunawan Wakil Ketua PWOIN Jateng, dan selaku moderator Drs. Agung Santoso Inisiator UKW Mandiri Indonesia, Wartawan Entrepeneur, Ketua FKPRM Jatim.
Bupati Magetan Dr, Drs, H, Suprawoto, SH, M.Si, Menyampaikan, teknologi membuat semua jadi efisien, namun internet juga bisa seperti pisau bermata dua, ada manfaat ada mudarat”ucap Suprawoto
Berdasarkan konsep falsafah UU ITE, yang namanya real space, harus sama dengan cyber space. Hukum di dunia nyata harus sama dengan di dunia maya, Di era digital apa yang diunggah sifatnya abadi, akan tetap ada jejak digital, Oleh karena itulah konsep UU ITE didesain lebih berat.
Media sosial merupakan salah satu media baru yang berdampak, khususnya bagi peradaban masyarakat informasi yang “melek teknologi” Namun bagi orang yang tidak melek teknologi menganggap dunia maya itu dunia tanpa aturan/etika” jelas Bupati Suprawoto.
Bupati Suprawoto menekankan, betapa ruginya bila teknologi tidak dimanfaatkan sebagai value added, apalagi hanya untuk memproduksi hoax, Media mainstream mempunyai peranan yang sangat penting, apalagi di era digital dipahami satu penyakit Nomopobhia (sebuah rasa khawatir secara berlebihan ketika menjalani hidup tanpa gawai).
Disisi lain kenapa ada radikalisme, orang menjadi radikal karena banyak orang yang tidak punya hope (harapan) “Ada sebuah ajaran yang memberi harapan yang luar biasa, dulunya di dunia tersingkirkan kemudian ada ajaran yang luar biasa meskipun dengan cara yang salah, Itulah yang harus diluruskan, dan disinilah peran media mainstream sangat besar” pungkasnya. (Red/Kominfo)