SeputarKita, Nganjuk – Menanggapi bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Nganjuk pada Senin (16/02) dini hari, Aksi Cepat Tanggap Madiun menurunkan relawannya untuk beraksi membantu evakuasi para korban.
Melalui relawan ERM (Emergency Respond Management) yang berasal dari Madiun, Surabaya, Kediri, dan Malang, para relawan dibagi menjadi 2 tim yang turun di wilayah banjir dan longsor.
Untuk wilayah banjir yang terjadi di 3 kecamatan sendiri, hingga hari ini sudah mulai surut. Oleh karena itu, para relawan membantu dalam pembersihan sisa tanah dan kotoran. Salah satunya di RSUD Nganjuk yang hari ini melakukan bersih-bersih ruangan dibantu 4 orang relawan dari ACT – MRI Madiun.
Selain itu, untuk wilayah longsor di Kecamatan Ngetos hingga hari ini masih dilakukan pencarian korban. Karena menurut data dari posko BPBD Nganjuk, dari 21 orang yang dinyatakan hilang, sudah ditemukan 2 orang selamat, 12 orang meninggal dunia, dan 7 lainnya masih dalam pencarian.
“Pembagian tim dilakukan karena peristiwa banjir dan longsor tidak terjadi dalam satu daerah. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kerumunan para relawan dibagi sesuai tupoksinya,” ungkap Aferu Fajar selaku komandan aksi ERM MRI – ACT Madiun.
Rencananya tim ACT – MRI Madiun akan berada di sana hingga beberapa hari. Mengingat selain turun untuk melakukan evakuasi pada hari pertama, masa yang paling penting ada recovery (pemulihan) terkait keadaan mental anak-anak dan keluarga yang ditinggalkan menjadi korban, rumah rusak, dan lainnya. (Sis)