SeputarKita, Magetan – Berawal dari melihat bahan baku tempe yang melimpah di pasaran yang menjadi makanan pendamping sehari-hari dan tempe sendiri hanya bisa diolah menjadi tempe goreng dan keripik tempe dengan harga sangat murah.
Mardiyah Kayati Ratri Wardani atau yang akrab disapa Bu Ayik, warga Perumahan Bandarsari, Desa Purwosari, Kecamatan Magetan, Jawa Timur. ini berinovasi dimana tempe bisa naik kelas dengan harga terjangkau.
Ayik mengembangkannya dengan memadukan tempe dengan olahan cokelat. Sehingga menjadi cokelat tempe, dengan cokelat yang lumer dan tempe yang krispi di dalamnya. Makanan ini bisa dikonsumsi semua kalangan, disamping bahan-bahan yang aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak dan makanan ini juga rendah gula.
Ketika ditemui di kediamannya, Sabtu (5/11/2020) Ayik menjelaskan, Cokelat Tempe (Cho-Te) Dibuat dari perpaduan coklat berkualitas dengan tempe yang crunchy bila digigit lembut coklatnya crispy dalamnya hingga tak rela kehabisan.
“Dengan varian toples (250 gr) dan batang (30 gr). Cho-te ini praktis dibawa kemana pun, Rendah gula, Aman dikonsumsi siapapun, Terjamin higenis dan tidak terkontaminasi karena dalam toples diberi silikon gel agar menyerap kelembapan dan dikemas dengan toples yang berkualitas ditutup dengan alumunium foil lalu ditutup dengan tutup toples rapat, Toples dilapisi dengan shrink wrap package yang berfungsi mencegah terbukanya toples saat sebelum sampai di tangan konsumen” Terangnya.
Selain Cokelat Tempe (Cho-Te) ada varian lain yang diproduksi oleh Ayik, yaitu Cokelat kopi (Cho-Pi).
“Cokelat Kopi (Cho-Pi) Dibuat dari perpaduan coklat dan biji kopi robusta asli yang rasanya membuat mata jadi melek terus. Produk ini juga dengan 2 varian, yaitu toples (250 gr) dan batang (30 gr).” Lanjut Ayik.
“Untuk kedua produk tersebuk saya sudah mendapatkan Perijinan PIRT, HALAL, IUMK dan NIB.” Tandasnya.
“Untuk pemasaran, selain dalam kota Magetan, produk ini sudah merambah pasar antar Kota seperti Ponorogo, Madiun, Surabaya, Madura dan Sidoarjo. Dan untuk pasar antar Provinsi sudah menjangkau pasar Wonogiri, Purwokerto, Cirebon, Cilegon, Bogor, Cibinong, Wonosobo, Sragen dan NTT. Bahkan pasar luar negeri sudah masuk ke Hongkong dan Belanda.” Pungkasnya.