Seputarkita, Ponorogo – Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkab Ponorogo guna meningkatkan ekonomi warga. Salah satunya dengan merevitalisasi sejumlah pasar tradisional yang ada di wilayah Kabupaten Ponorogo.
Terbukti, ada 15 pasar tradisional di tingkat kecamatan telah selesai dibangun dalam beberapa tahun terakhir ini.
Menurut Fitri Nurcahyo, Kabid Pasar Dinas Perdagkum Kabupaten Ponorogo saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (15/11/2020) mengatakan bahwa revitalisasi pasar merupakan upaya dalam penataan tata kelola kota sehingga tampak menjadi lebih bagus.
“Sebanyak 15 pasar rakyat di Ponorogo telah direvitalisasi dengan tujuan bisa meningkatkan perputaran roda perekonomian warga serta membuat kenyamanan bagi para pedagang dan pembeli,” kata Fitri Nurcahyo.
Lebih lanjut, Fitri menjelaskan, selain untuk meningkatkan perekonomian kerakyatan, revitalisasi pasar ini juga untuk menciptakan suasana pasar yang bersih, sehat dan nyaman.
“Bisa kita lihat sekarang ini, semua pasar yang dulunya kumuh dan disaat musim hujan selalu ada genangan air, usai dilakukan revitalisasi semua pasar tersebut sekarang terlihat cukup bersih dan nyaman untuk pedagang maupun pembeli dalam melakukan transaksi jual beli,” pungkasnya.
Adapun, pasar tradisional di Ponorogo yang direvitalisasi pada tahun 2015 adalah Pasar Sawoo 2 dan Pasar Slahung. Pada tahun 2016 Pasar Balong dan Pasar Pulung. Kemudian tahun 2017 Pasar Somoroto 1 dan Pasar Bungkal. Di tahun 2018 ada peningkatan jumlah yakni Pasar Tonatan, Pasar Pon, Pasar Jenangan, Pasar Kesugihan, Pasar Ngumpul, Pasar Somoroto dan Pasar Sawoo 1. Terakhir, pada tahun 2019 Pemkab Ponorogo merevitalisasi Pasar Badegan dan Pasar Tamansari. (red/ns)