Ponorogo, seputarkita – Ribuan warga masyarakat dengan antusias menyaksikan Festival Balon udara ke 3 yang diikuti sekitar 65 peserta di lapangan Desa Nongkodono, Krcamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Selasa (12/6).
Festival Balon Udara ke 3 tersebut merupakan inisiasi oleh Polres Ponorogo yang bekerjasama dengan Kementrian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan Penanggung jawab Kegiatan Kabid Angkutan dan Kelaikan Udara Kantor Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya.
Dalam Festival Balon Udara ke 3 tersebut di buka oleh Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Widyargo Ikoputra, SE, MM, didampingi Kapolres Ponorogo AKBP Radiant SIK, M. Hum, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya diwakili Kabid Angkutan dan Kelaikan Udara Nafhan Syahroni, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim diwakili Pejabat Eselon IV Andika, Komandan Kodim 0802 diwakili Pasi Ops Kapten Arm Winarko, General Manager Perum LPPNPI ( Lembaga Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia ) Cabang Surabaya ( Airnav ) Aulia, Manager PT PLN Persero Area Ponorogo Muh Rizlan, ST dan Kepala Dinas Perhubungan Ponorogo Djunaedi, SH. MH.
Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Widyargo Ikoputra, SE, MM saat membuka Festival Balon Udara ke 3 menyampaikan Lomba Festival Balon Udara yang ditambatkan ini, merupakan upaya dan langkah Pemkab, Polres dan Kodim dalam mensosialisasi larangan penerbangan baolon udara secara liar.
“Kepada para peserta kami ucapkan selamat datang dan selamat mengikuti festival balon udara ini. Dan kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepda semua pihak yang telah menggelar Fsetival Balon Udara ke 3 yang ditambatkan ini, “kata Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Widyargo Ikoputra.
Kapolres Ponorogo AKBP Radiant, SIK, M. Hum mengatakan, Festival Balon Udara yang ke 3 ini, bertujuan untuk memberikan wadah bagi masyarakat pecinta balon udara di Ponorogo untuk menyalurkan hobinya agar nantinya tidak menerbangkan balon udara secara liar, yang dapat berdampak pada terganggunya penerbangan udara baik Domestik, Internasional maupun Militer.
”Festival Balon Udara ini merupakan kerjasama dengan Kementrian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, guna untuk sosialisasi tentang bahaya pelepasan balon udara secara liar. Ada kecenderungan penurunan animo masyarakat terkait tradisi menerbangkan balon udara tanpa awak sejak 3 tahun terakhir . Penurunan minat juga terlihat pada jumlah peserta Festifal balon udara, dibandingkan tahun 2018 lalu. Untuk tahun 2018 lalu jumlah peserta mencapai 159 peserta, sekarang hanya sekitar 50 an saja. Dalam festival tahun ini, untuk kriteriannya sesuai aturan adalah ketinggiannya 150 meter, yang ditambatkan, menggunakan 3 tali agar tidak lepas . Dengan festival ini, kita berharap masyarakat punya kesadaran untuk tidak melakukan kegiatan pelepasan balon liar, karena bukan hal yang posistif dan bisa menyebabkan kebakanan, serta mengganggu penerbangan, “papar Kapolres Radiant.
Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya diwakili Kabid Angkutan dan Kelaikan Udara, Nafhan Syahroni mengapresiasi langkah yang di inisiasi oleh Polreres Ponorogo sejak 3 tahun lalu ini. Sebab dengan festival ini, pihaknya punya tempat untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa balon udara selain sebagai tradisi juga mempunyai dampak yang berbahaya.
“Kita mengapresiasi dengan upaya Polres Ponorogo selam 3 tahun terkahir ini, sebab memberikan wadah bagi masyarakat yang memiliki tradisi menerbangkan balon udara secara liar. Karena balon udara yang diterbangkan secara liar berdampak sangat berbahaya, bias menyebabkan kebarakan dan menggangu jalur penerbangan, “tuturnya. (Sul)