Napak Tilas Kirab Pusaka Bupati Gadingrejo Joyonegoro

            Foto: Kades Tugurejo Siswanto saat prosesi kirab napak tilas kirab Joyonegoro

harianseputarkita, Ponorogo – Puluhan warga masyarakat tumplek blek memadati sepanjang jalan menyaksikan napak tilas kirab Bupati Gadingrejo Joyonegoro, Sabtu (29/9) kemarin.

Kirab ini diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat Slahung, mulai dari Muspika, Perangkat Desa, sekolah-sekolah dan warga setempat sejauh tujuh kilometer berangkat dari Desa Nailan menuju Desa Slahung. Dengan membawa tiga pusaka yang dikirab yakni Tombak Tunggul Nogo, Payung Songsong Buwono dan Tongkat Jati Kumoro.

Kepala Desa Tugurejo, Siswanto saat dikonfirmasi mengatakan bahwa acara kirab tersebut merupakan napak tilas sebagai bentuk mengingat kembali perjuangan Bupati Gadingrejo selama menjalankan tugasnya sebagai Bupati di Ponorogo wilayah selatan.

“Acara napak tilas ini untuk mengenang jasa Joyonegoro, yang merupakan Bupati Gadingrejo, kalau sekarang tepatnya Dusun Gading, Desa Campurejo, Kecamatan Sambit pada tahun 1604-1611 M, yang kabupatennya dibubarkan oleh Mataram lama. Kekuasaannya pun diberhentikan, lalu beliau diasingkan di Slahung, “kata Siswanto.

Siswanto menambahkan, Slahung berasal dari kata selong atau pengasingan. Joyonegoro usai kekuasaannya diberhentikan, lalu menjalani pengasingan di Tumpak Swangon, di Gunung Loreng. Joyonegoro sendiri merupakan putera dari panembahan senopati di Mataram.

“Menariknya, keturunan Joyonegoro adalah HOS Tjokroaminoto, yang ternyata mempunyai darah Slahung, sehingga berbangga hati terbentuknya NKRI tidak lepas dari adanya peran serta darah Ponorogo. Dan Tjokroaminoto merupakan guru bagi presiden pertama RI,  Soekarno. Ini supaya generasi muda paham mengenai sejarah, serta sebagai bentuk budaya lintas sejarah, juga untuk ajang guyup rukun mempersatukan warga melalui napak tilas Joyonegoro ke 11 ini yang telah digelar secara turun temurun, ” imbuhnya.

“Ini supaya generasi muda paham mengenai sejarah, serta turut menjalankan tradisi warga Slahung. Selain itu, kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga masyarakat Kecamatan Slahung atas partisipasi dan peran serta sehingga acara tersebut terselenggaranya dengan meriah, “imbuhnya.

Sementara itu, Camat Slahung Imam Rohani, S.Sos, Msi sangat mengapresiasi kegiatan kirab napak tilas joyonegoro tersebut, sebab hal itu merupakan bentuk kepedulian masyarakat Slahung dan sekitarnya melestarikan dan nguri-uri budaya kearifan lokal serta sejarah yang sudah tiap tahun menjadi tradisi secara turun-temurun.

“semoga dengan acara ini mampu memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Slahung dan sekitarnya. Untuk kedepannya agar dikemas lebih bagus lagi, menyongsong agenda 2019 Pemkab Ponorogo yakni menuju Desa wisata. Yaitu menggali, mengoptimalkan dan mengembangkan potensi bidang kepariwisataan lokal seperti wisata sejarah, budaya dan religi di Desa Slahung ini. Berharap acara- acara kebudayaan ini akan terus dilestarikan karena dapat menjadi salah satu sumber PAD dan sekaligus mampu menghidupkan ekonomi warga sekitar, “Imam Rohani. (sul)

Check Also

Lanjutkan Aksi Demo Pertanyakan Pernyataan Sekwan, Peran Serta Masyarakat Oku dan Aktivis datangi kantor DPRD OKU

Lanjutkan Aksi Demo Pertanyakan Pernyataan Sekwan, Peran Serta Masyarakat Oku dan Aktivis datangi kantor DPRD OKU

SeputarKita,Oku Sumatera Selatan-Peran serta masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kembali …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *